
Pantau - Partai Amanat Nasional (PAN) buka suara merespons kekhawatiran lahirnya politik identitas seperti yang diungkapkan Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Menurut Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menyebut ada kecemasan jika politik identitas terulang lagi di Pemilu 2024.
"Saya kira kekhawatiran Pak Surya Paloh terkait dengan munculnya politik identitas yang buruk itu juga menjadi kekhawatiran banyak pihak selama ini, termasuk kami di PAN juga sangat khawatir dan konsen terhadap isu-isu seperti ini," ujar Saleh.
Pemilu 2019 lalu, kata Saleh, menjadi bukti munculnya politik identitas dan memicu kekhawatiran publik hingga berujung perpecahan bangsa.
"(Seharusnya) Sudah tidak dapat lagi ada politik identitas saat ini yang dapat memecah belah antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat tertentu," tegas Anggota Komisi IX DPR RI ini.
Pemilihan Umum (Pemilu) dinilai menjadi hal penting yang bisa memicu perpecahan bangsa dengan lahirnya politik identitas. Hal itu ditegaskan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dalam orasi ilmiah usai menerima gelar kehormaan Doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Senin (25/7/2022).
Ia menyebut, persatuan bangsa menjadi taruhan ketika lahir praktik politik identitas yang buruk terutama dalam mengejar kemenangan Pemilu. Bahkan, Paloh beranggapan jika Pemilu lebih baik tak perlu digelar jika buntutnya adalah perpecahan bangsa.
“Terlalu pendek akal kita, terlalu tinggi nafsu kita, jika untuk memenangkan pemilu, kita harus mempertaruhkan persatuan dan kesatuan bangsa. Bagi saya pribadi, lebih baik tidak perlu ada pemilu kalau memang konsekuensi pemilu itu berujung pada perpecahan bangsa,” katanya.
"Saya kira kekhawatiran Pak Surya Paloh terkait dengan munculnya politik identitas yang buruk itu juga menjadi kekhawatiran banyak pihak selama ini, termasuk kami di PAN juga sangat khawatir dan konsen terhadap isu-isu seperti ini," ujar Saleh.
Pemilu 2019 lalu, kata Saleh, menjadi bukti munculnya politik identitas dan memicu kekhawatiran publik hingga berujung perpecahan bangsa.
"(Seharusnya) Sudah tidak dapat lagi ada politik identitas saat ini yang dapat memecah belah antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat tertentu," tegas Anggota Komisi IX DPR RI ini.
Pemilihan Umum (Pemilu) dinilai menjadi hal penting yang bisa memicu perpecahan bangsa dengan lahirnya politik identitas. Hal itu ditegaskan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dalam orasi ilmiah usai menerima gelar kehormaan Doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Senin (25/7/2022).
Ia menyebut, persatuan bangsa menjadi taruhan ketika lahir praktik politik identitas yang buruk terutama dalam mengejar kemenangan Pemilu. Bahkan, Paloh beranggapan jika Pemilu lebih baik tak perlu digelar jika buntutnya adalah perpecahan bangsa.
“Terlalu pendek akal kita, terlalu tinggi nafsu kita, jika untuk memenangkan pemilu, kita harus mempertaruhkan persatuan dan kesatuan bangsa. Bagi saya pribadi, lebih baik tidak perlu ada pemilu kalau memang konsekuensi pemilu itu berujung pada perpecahan bangsa,” katanya.
- Penulis :
- khaliedmalvino