Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Menguak Perjanjian Anies dengan Prabowo Terkait Pilpres

Oleh Syahrul Ansyari
SHARE   :

Menguak Perjanjian Anies dengan Prabowo Terkait Pilpres
Pantau - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengungkap perjanjian antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto. Sandiaga mengatakan perjanjian itu ditandatangani pada September 2016 lalu.

Tanda Tangan Sebelum Daftar KPUD

"Itu terkait Pilgub 2017. Malam itu kita tanda tangan sebelum kita mendaftar ke KPUD. 2016 bulan September," kata Sandiaga belum lama ini.

Sandiaga menuturkan perjanjian itu ditandatangani 3 pihak, dirinya, Prabowo, dan Anies. Kemudian sosok yang menulis adalah Fadli Zon.

"Setahu saya sekarang juga dipegang oleh Pak Dasco," katanya.

Sandiaga Masih Komitmen

Ia menyatakan masih komitmen dengan perjanjian itu. Sedangkan untuk pihak lain, ia mempersilakan publik untuk mempertanyakan.

Sementara itu, dalam wawancaranya di channel Youtube Akbar Faisal, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan perjanjian itu terkait pemilihan presiden.

Akbar bertanya soal beredarnya potongan video mantan Gubernur DKI Jakarta yang tak akan maju pilpres jika Prabowo juga maju sebagai capres.

Tim Anies Sebut Tak Pernah Ada

Terkait hal itu, perwakilan Tim Kecil Anies Baswedan Sudirman Said mengaku tak pernah mendengar adanya perjanjian Prabowo dan Anies soal pilpres.

“Saya tidak mendengar ada perjanjian tersebut, yang ada adalah perjanjian soal berbagi beban biaya pilkada dengan Pak Sandi, itu saya tahu,” kata Sudirman pada wartawan di Jakarta.

Menurut Sudirman, perjanjian yang diketahui antara Sandi dan Anies tersebut menyangkut Pilgub DKI Jakarta 2017 silam. Perjanjian Anies dengan Sandi tersebut pun sudah tuntas.

“Dan dalam perjanjian itu antara lain kemudian ada juga perjanjian utang-piutang dengan Pak Sandi dan Pak Anies karena waktu itu Pak Anies tidak punya uang ya. Tapi perjanjian dikata kalau pilkadanya menang utang-piutang selesai dan dianggap sebagai perjuangan bersama,” kata Sudirman.

“Sudah selesai, dan saya membaca itu dan pada waktu itu termasuk yang ikut berdiskusi dengan Pak Sandi lah,” katanya.

Untuk itu, Sudirman Said tak pernah mendengar adanya perjanjian Prabowo dan Anies menyangkut pilpres. Bagi Said, Anies ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta lebih memilih fokus menangani Ibu Kota.

“Mengenai perjanjian pilpres tidak pernah mendengar itu. Yang ada adalah saya ini membantu Pak Prabowo ikut membicarakan kepada Pak Anies kemungkinan Pak Anies bersedia menjadi cawapres atau tidak, dan berkali-kali saya diskusi jawaban beliau ‘saya akan fokus mengurus Jakarta’ karena itu di pemilu ini saya tidak ikut,” katanya.
Penulis :
Syahrul Ansyari