Pantau - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani membeberkan, banyak pihak yang salah paham atas keputusan partainya bergabung dengan pemerintah.
Pasalnya, Prabowo Subianto merupakan rival dari Joko Widodo dalam dua kali pertarungan Pilpres 2014 dan 2019. Namun, saat ini ia memutuskan menerima tawaran menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).
"Meskipun keputusan Pak Prabowo bergabung dengan Pak Jokowi banyak disalahpahami, bahkan di-bully, dimaki, tapi kita enggak ada urusan. Karena beliau meyakini keputusan itu untuk kebaikan bangsa dan negara," kata Muzani, Kamis (2/2/2023).
Muzani mengungkapkan, pembelahan yang terjadi setelah Pemilu 2019 begitu terasa di masyarakat. Menurutnya, Prabowo juga merasa bahwa situasi pembelahan masyarakat ini tidak boleh berlarut-larut.
Oleh karena itu, lanjut Muzani, Prabowo mengesampingkan harga diri dan egonya demi meredam itu semua dengan memutuskan untuk menerima ajakan Jokowi membangun bangsa Indonesia bersama-sama.
"Ada yang kecewa, ada yang sudah berjuang merasa tidak dihormati. Tapi membangun persatuan bangsa ini justru dimulai dari harga diri para pemimpin," papar Muzani.
"Membangun persatuan bangsa ini kalau pemimpin terus memelihara harga dirinya, egonya, semua hal-hal yang bersifat ketersinggungan, maka tidak pernah akan ada persatuan kesatuan," pungkasnya.
Pasalnya, Prabowo Subianto merupakan rival dari Joko Widodo dalam dua kali pertarungan Pilpres 2014 dan 2019. Namun, saat ini ia memutuskan menerima tawaran menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).
"Meskipun keputusan Pak Prabowo bergabung dengan Pak Jokowi banyak disalahpahami, bahkan di-bully, dimaki, tapi kita enggak ada urusan. Karena beliau meyakini keputusan itu untuk kebaikan bangsa dan negara," kata Muzani, Kamis (2/2/2023).
Muzani mengungkapkan, pembelahan yang terjadi setelah Pemilu 2019 begitu terasa di masyarakat. Menurutnya, Prabowo juga merasa bahwa situasi pembelahan masyarakat ini tidak boleh berlarut-larut.
Oleh karena itu, lanjut Muzani, Prabowo mengesampingkan harga diri dan egonya demi meredam itu semua dengan memutuskan untuk menerima ajakan Jokowi membangun bangsa Indonesia bersama-sama.
"Ada yang kecewa, ada yang sudah berjuang merasa tidak dihormati. Tapi membangun persatuan bangsa ini justru dimulai dari harga diri para pemimpin," papar Muzani.
"Membangun persatuan bangsa ini kalau pemimpin terus memelihara harga dirinya, egonya, semua hal-hal yang bersifat ketersinggungan, maka tidak pernah akan ada persatuan kesatuan," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
