Pantau - Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membeberkan pasangannya di Pilpres 2024, Anies Baswedan ternyata sosok yang liberal. Cak Imin menegaskan, Anies bukanlah orang yang radikal.
Mulanya, Cak Imin menyinggung soal semangat reformasi dan demokrasi yang dimaknai oleh generasi muda. Cak Imin mengungkapkan, semangat reformasi kian menghilang seiring perkembangan media sosial (medsos).
"Saya cerita sedikit beberapa hari yang lalu saya ketemu teman-teman jurnalis, wartawan, semuanya lahir 1992. Yang lucu itu, sesama lahir 97, ada yang 98, ngeledek temannya. 'Lo ngerti nggak apa itu reformasi sama demokrasi?' Ini sesama wartawan, juga nggak tahu kan reformasi dan demokrasi, saling ngejek, 'ya tahu lah'," kata Cak Imin dalam acara Temu Juang dengan aktivis di Kafe UC UGM Bulaksumur Jogja, Rabu (11/10/2023).
"Saya melihat bahwa spirit reformasi dan demokrasi untuk anak sekarang pun sudah hampir hilang dan seolah-olah sudah nggak tahu mana substansi dari yang menjadi spirit aktivisme kita," sambungnya.
Dia lalu mengartikan saat ini kebenaran ditentukan dai sedikit banyak yang tergambar di medsos. Cak Imin berpendapat, saat publik sudah didoktrin suara dominan, maka informasi hoax akan dinilai sebagai sebuah kebenaran.
"Ini artinya apa? Bahkan hari ini, semua kebenaran ditentukan oleh persepsi yang ada di sosial media, semua kebaikan juga diukur oleh subtansi yang ada di sosial media. Bahkan, semakin keonaran, keburukan disiarkan, diteruskan, dibunyikan maka dianggap kebenaran," kata cawapres Koalisi Perubahan ini.
Cak Imin lalu membeberkan kunjungannya ke para kiai, jika Anies Baswedan bukanlah sosok radikal, seperti yang selama ini dinarasikan publik di medsos.
"Makanya saya akhir-akhir ini sibuk keliling ke Kiai-Kiai, pesantren-pesantren, untuk menjelaskan bahwa Mas Anies itu bukan radikal, tapi kalau tiap hari dikampanyekan Anis Baswedan is radikal, kalau mau jujur Anies Baswedan itu liberal," ujar Cak Imin.
- Penulis :
- Khalied Malvino
