
Pantau - Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf menegaskan, dasar hukum pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) alias UU IKN bisa diubah.
"Oh iya nggak apa-apa (diatensi Jokowi), undang-undang kan bisa diubah, PKS kan ada di DPR, mengubah undang-undang kan sah, tugas DPR kan statusnya legislasi," ujarnya di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Dia menuturkan, sikap fraksi PKS di DPR RI tegas menolak UU IKN saat proses legislasi. Muzammil bilang, UU IKN tersebut masih butuh pematangan.
"Ya kita kan dua kali, Januari 2022 kan pengesahan yang pertama, diubah (Revisi UU IKN disahkan) Oktober 2023, dalam waktu setahun 9 bulan sudah diubah. Kan persiapan berarti kurang matang itu kan. Ya kita ke depan kita akan memperjuangkan melalui DPR dong, perjuangan DPR kan ya, panggung resminya ada di DPR," jelas Muzzammil.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pernyataan ada pihak yang enggan memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlokasi di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Ya itu pendapat kan boleh. Menyampaikan opini silakan, cuma IKN itu kan udah ada UU-nya. Sudah ada UU-nya," ujar Jokowi di Hutan Kota JIEP, Jakarta Timur (Jaktim), Rabu (29/11/2023).
Jokowi bilang, IKN sama sekali tak memicu ketimpangan sosial. Jokowi bahkan menginginkan pembangunan ibu kota tidak Jawa-sentris.
"Justru kebalikannya, kita itu tidak ingin Jawa-sentris. Kita ingin Indonesia-sentris. karena kita ingat 58% PDB ekonomi ada di Jawa, 58% dari 17 ribu pulau yang kita miliki, 58% itu ada di Pulau Jawa, sehingga kita ingin Indonesia-sentris," jelas Jokowi.
"Ada di pulau lain juga pertumbuhan ekonomi, di pulau lain selain Jawa juga ada titik titik pertumbuhan ekonomi baru. Yang kita harapkan itu. Jadi juga penduduk. Populasi Indonesia ini 56% ada di Pulau Jawa, yang 17 ribu, yang lainnya mestinya ada pemerataan," sambungnya.
Jokowi menuturkan, IKN diyakini bisa menciptakan pemerataan ekonomi dan penduduk. Dia juga optimis akan lahir sejumlah titik pertumbuhan ekonomi baru.
"Pemerataan ekonomi, pemerataan penduduk, menumbuhkan titik titik pertumbuhan ekonomi baru. Saya kira arahnya ke sana. Tapi ini kan memang tidak sehari dua hari, setahun dua tahun, jangka panjang," tuturnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino