
Pantau - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid tak setuju dengan anggapan jika wakil presiden sekadar ban serep dalam pemerintahan.
Hal itu dikatakan Yenny, menanggapi pernyataan Ketua Bappilu Partai Demokrat Andie Arief yang menyebut debat cawapres tak ubahnya pepesan kosong.
"Wapres kita harapkan ke depan tentu tidak hanya jadi ban serep, tapi juga berkontribusi, juga bisa menjadi partner presiden terpilih untuk melaksanakan aspirasi dan amanah dari masyarakat Indonesia," kata Yenny di Surabaya, Selasa (19/12) malam.
Ia mempercayai, tiap cawapres punya gagasan masing-masing yang bakal disampaikan pada debat pertama cawapres nanti.
"Saya sih percaya semua pasti punya gagasannya masing-masing, ya kita lihat saja bagaimana kemampuan mereka untuk meyakinkan publik besok malam tentang visi misi yang akan mereka usulkan," ucapnya.
Yenny meyakini, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD akan mendominasi jalannya debat nanti melawan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Gibran Rakabuming Raka.
"Pak Mahfud saya rasa dari semua cawapres adalah cawapres yang paling komprehensif," ujarnya.
Menurutnya, Mahfud punya segudang pengalaman karena pernah menempati posisi di trias politika. Hal itu akan membuat perspektifnya lengkap dalam menanggapi tema dan pertanyaan debat nanti.
"Beliau pernah jadi legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Jadi seharusnya punya perspektif yang sangat-sangat lengkap dalam melihat suatu masalah," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menilai gelaran debat calon wakil presiden (cawapres) Pilpres 2024 tak ubahnya sebagai pepesan kosong. Sebab, ia menilai posisi wapres dalam pemerintahan adalah sebagai ban serep.
"Menurut UUD, wapres itu ban serep. Tidak punya tanda tangan kebijakan. Kalau Presiden menugaskan kewenangan itu bagian kewenangan Presiden. Debat Cawapres itu pepesan kosong," kata Andi, melalui unggahan di akun sosial media X, Selasa (19/11/2023).
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Ahmad Munjin