Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Kerap Disinggung soal Kudeta, Prabowo Masih Percaya Demokrasi

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Kerap Disinggung soal Kudeta, Prabowo Masih Percaya Demokrasi
Foto: Capres Prabowo Subianto saat debat perdana Pilpres 2024. (YouTube KPU RI)

Pantau - Capres Prabowo Subianto menegaskan komitmen kebebasan pers di Indonesia. Prabowo memastikan dirinya adalah orang yang percaya pada demokrasi di negeri ini meski banyak yang menuding hendak mengkudeta.

"Begini, sodara-sodara saya orang yang percaya dengan demokrasi. Saya kira saya sudah buktikan komitmen saya dengan demokrasi. Saya dulu tentara, dulu banyak menuduh saya ini itu, mau kudeta ya kan. Tapi saya tidak kudeta. Berkali-berkali, nggak tau mungkin muka saya muka kudeta kali," kata Prabowo saat bertandang ke kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Prabowo menekankan dirinya juga mengikuti proses demokrasi sejauh ini. Dia bercerita saat kalah beberapa kali dalam proses Pemilu, di antaranya saat mendampingi Megawati sebagai capres pada Pilpres 2009, lalu pada Pilpres 2014 dan 2019 saat dirinya menjadi capres.

"Saya bikin partai baru setapak, demi setapak, demi setapak, saya ikut pemilu sudah keberapa kali. Sekali 2009 sebagai calon wakil presiden Ibu Mega, abis itu sebagai capres. Capres lagi, dua kali kalah. Abis itu keempat kali, saya percaya dengan proses demokratis. Elemen dari demokrasi pertama adalah pemilihan umum. Rakyat harus bisa memilih pemimpin," ujarnya.

Dia menuturkan, kebebasan pers penting untuk mengendalikan sistem pemerintah yang tengah berkuasa. Pers, kata Prabowo, mestinya bisa mengkritik dengan keras.

"Yang kedua adalah kebebasan pers. Kebebasan pers itu adalah checks and balances, untuk mengendalikan si penguasa. Dan dengan kebebasan dengan pers yang dinamis, dan pers kalau perlu keras, kadang sakit hati kita baca. Tapi itu juga mengendalikan kita, itu memberi tau kita something wrong," ungkapnya.

"Ada masalah di negara kita. Sering dikatakan suatu negara yang persnya kuat, tidak ada kelaparan. Itu salah satu. Karena begitu ada kelaparan tek, tek, tek, tek semua tau," tambahnya.

Prabowo menuturkan, tak mungkin ada dalam diskusi di PWI jika pers tak bebas. Dia juga mengaku saat ini memiliki koran.

"Menurut saya pers adalah faktor demokrasi tersebut. Dan itu situasinya begitu. Maaf ya sekarang saya juga, Saya jelek-jelek gini kita punya koran juga. Walaupun oplahnya nggak banyak, kadang-kadang saking nggak banyaknya kita bagi-bagi saja. Ada majalah, sekarang ada televisi," tuturnya.

Penulis :
Khalied Malvino