Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Film 'Dirty Vote' Dibilang Tak Bernyali

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Film 'Dirty Vote' Dibilang Tak Bernyali
Foto: Ahli Hukum Tata Negara Feri Amsari dalam film dokumenter 'Dirty Vote'. (YouTube: Dirty Vote)

Pantau - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak ikut mengomentari film dokumenter 'Dirty Vote' garapan Dandhy Laksono cs. Maruli bilang, film dokumenter tersebut banyak memuat pernyataan tak bernyali.

"Kebetulan saya tidak nonton itu tapi saya dengar ceritanya. Kalau orang bilang menduga, gak punya bukti, ya kita itu semua bisa menduga-duga," kata Maruli di Makodam I/BB, Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Selasa (13/2/2024).

Dia menuturkan, film dokumenter 'Dirty Vote' itu cuma omongan belaka dan nihil bukti, sehingga jangan terlalu ditanggapi. Maruli menyebut, TNI AD akan serba salah jika ingin menuntut.

"Ya itu serba salah, kita mau tuntut, saya juga dibilang, saya kan cuma menduga katanya. Itu permainan mereka untuk berbuat, ya situasi, punya tujuan tertentu mungkin, ya kita tidak tahu," ucapnya.

"Kalau dia bilang ada sesuatu hal, ya kita akan tindaklanjuti. Kalau misalnya, kami keberatan, ya kami bisa bilang. Tapi kalau sekarang dengan kata-kata dugaan itu kan menurut saya itu, pernyataan-pernyataan yang bisa dikatakan tidak bernyali, ya kan. Dia tidak bisa dituntutkan," tambahnya.

Maruli mengaku walaupun belum menyaksikan film 'Dirty Vote' yang tayang saat masa tenang Pemilu 2024, namun dirinya sudah membaca respons masyarakat. Dia mengharapkan, penonton bisa menilai dan memahami yang terjadi.

Seperti diketahui, film dokumenter 'Dirty Vote' berdurasi 1 jam 57 menit ini sudah ditonton jutaan kali walau baru sehari diunggah di YouTube. Tiga pakar yang menjadi narasumber 'Dirty Vote' antara lain Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari, yang membeberkan dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Sofian Faiq