
Pantau - Cagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, mendapat keluhan dari warga Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, terkait beberapa masalah pendidikan, termasuk kurangnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri di wilayah tersebut serta permasalahan dalam distribusi Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Warga setempat, seperti Nurbaik, mengeluhkan tidak adanya SMK negeri di dekat tempat tinggalnya, memaksa anaknya untuk melanjutkan pendidikan di Depok meskipun wilayah tersebut dikelilingi oleh universitas-universitas ternama seperti Universitas Indonesia."Kami hanya dikelilingi SMA negeri yang terbatas dan banyaknya sekolah swasta. Untuk SMK, kami harus pergi jauh," ujar Nurbaik.
Selain itu, Sri Jumadi mengungkapkan keprihatinannya mengenai ketidakmerataan penerima KJP. Menurutnya, ada penerima KJP yang tidak layak, sementara beberapa yang berhak justru tidak menerima bantuan tersebut."KJP tidak merata, bahkan ada yang mendapat dua kali, PIP dan KJP," keluh Sri.
Baca Juga:
Pramono Janji Permudah Izin Konser Artis Luar Negeri di Jakarta
Menanggapi keluhan tersebut, Pramono Anung menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan masalah pendidikan ini. Ia berjanji akan menggratiskan biaya pendidikan untuk semua sekolah, baik negeri maupun swasta, selama 12 tahun."Anggaran Jakarta sangat besar, mencapai Rp 91 triliun per tahun. Kita bisa menggunakan dana itu untuk memastikan semua anak Jakarta mendapatkan akses pendidikan tanpa biaya," jelas Pramono.
Pramono juga menanggapi permasalahan KJP dengan merencanakan pemindahan pengurusan administrasi KJP ke tingkat kecamatan, bukan lagi di kantor pusat di Rawa Bunga."Dengan sistem ini, warga akan lebih mudah mengakses bantuan, karena mereka langsung dapat bertemu dengan petugas yang mereka kenal di tingkat kecamatan," ujarnya.
Dengan solusi tersebut, Pramono berharap dapat mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh warga Jakarta terkait pendidikan dan bantuan sosial.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah