Pantau - Eksponen Fusi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1973 memberikan dukungan kuat terhadap mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman untuk menjadi calon ketua umum (ketum) PPP. Mereka menyambut pencalonan Dudung karena dinilai sebagai sosok dengan kualitas kepemimpinan yang baik dan keberanian untuk memperjuangkan umat.
Husnan Fanani, Pelaksana Tugas Ketua Umum Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) yang juga mewakili Eksponen Fusi PPP 1973, menjelaskan bahwa Dudung dipilih karena dianggap memiliki karakter yang tepat untuk memimpin PPP."Dia anak umat, santri, dan memiliki kepemimpinan yang dapat membela umat. Kenapa tidak?" ujar Husnan di Jakarta, Minggu (5/1/2025).
Baca Juga:
Peringati Harlah ke-52, Begini Perjalanan PPP di Kancah Politik Indonesia
Eksponen Fusi PPP 1973 menilai bahwa saat ini PPP membutuhkan pemimpin yang dapat membawa partai kembali ke jalur yang sesuai dengan visi keumatan. Husnan menegaskan bahwa meskipun Dudung berasal dari luar kader internal partai, kualitas kepemimpinan dan dedikasinya untuk umat menjadi alasan utama pihaknya mendorongnya maju sebagai calon ketum.
"Saat ini, kami melihat bahwa partai butuh pemimpin yang bisa mengembalikan marwah dan kekuatan politik Islam Indonesia. Kami merasa bertanggung jawab atas kegagalan PPP dalam Pemilu 2024 dan ingin berjuang untuk merevitalisasi partai ini," tambah Husnan.
Selain itu, eksponen Fusi PPP 1973 yang terdiri dari berbagai organisasi masyarakat seperti Nahdlatul Ulama (NU), Parmusi, Serikat Islam (SI), dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) merasa bahwa nama-nama baru yang muncul sebagai calon ketum, termasuk Dudung, menawarkan harapan segar bagi masa depan PPP.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy menyatakan ada empat nama yang muncul sebagai calon ketum PPP, yakni dua dari internal partai dan dua dari eksternal. Selain Dudung, nama-nama lainnya adalah mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
