Pantau - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai, hubungan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kerap digambarkan baik-baik saja.
Namun, Jamil menduga belum terjadinya pertemuan antara kedua tokoh tersebut dipengaruhi oleh faktor ketiga, yang kemungkinan berkaitan dengan Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, Megawati tidak lagi memiliki hubungan politik yang harmonis dengan Jokowi, sehingga ia cenderung menjauhinya.
“Bagi Megawati, Jokowi sudah seperti ‘kartu mati’. Di mana ada Jokowi, Megawati cenderung tidak mau bergabung,” ujar Jamil pada Jumat (17/1/2025).
Ia menambahkan, selama Prabowo masih terlihat dekat dengan Jokowi, Megawati kemungkinan akan menjaga jarak.
Baca Juga: Said Abdullah: Pertemuan Megawati-Prabowo Bukan Berarti PDIP Masuk Pemerintahan
“Setidaknya Megawati tidak ingin menilai Prabowo terlalu mengikuti arah politik Jokowi,” tambahnya.
Kendati demikian, Prabowo tampaknya sulit menjauh dari Jokowi. Jamil menilai, hal ini disebabkan oleh utang budi yang dirasakan Prabowo terhadap Jokowi.
“Prabowo adalah sosok yang tahu berterima kasih atas kebaikan orang lain, dan ini menjadi kendala baginya untuk menjauh dari Jokowi,” jelas Jamil.
Jika Prabowo benar-benar ingin memperbaiki hubungan dengan Megawati, menurut Jamil, ia harus mampu menjaga jarak dengan Jokowi.
“Jika tidak, pertemuan antara Prabowo dan Megawati hanya akan menjadi wacana tanpa realisasi,” tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
