
Pantau - Forum Moeda Indonesia Timur (FORMIT) menegaskan rencana deklarasi Bahlil Lahadalia sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2029 oleh Gerakan Pemuda Indonesia Timur (GP-Intim) tak mencerminkan sikap Bahlil.
Baca juga: Menteri Bahlil Klaim Pendataan Penerima Subsidi BBM Capai 98 persen
Ketua Umum FORMIT, Abubakar Solissa, menyatakan inisiatif tersebut murni dari Bernard D. Namang dan tak mewakili pandangan politik Bahlil.
"Rencana deklarasi ini bukan keinginan Bang Bahlil, melainkan inisiatif GP-INTIM," ujar Solissa, Jumat (31/1/2025).
Solissa menekankan, Bahlil kini sedang fokus membantu Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam pemerintahan.
Seperti diketahui, Bahlil kini menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merangkap Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional.
"Bang Bahlil sedang fokus membantu Pak Prabowo dan Mas Gibran melalui tugas-tugas yang diberikan," lanjut Solissa, seraya menambahkan isu Pilpres 2029 masih terlalu jauh untuk dibahas.
Baca juga: Bahlil: Saya yang Minta Pilpres 2024 Ditunda, Bukan Jokowi
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) FORMIT, Syaf Lessy. Dia menuturkan, narasi yang dibangun GP-Intim tak mencerminkan semangat Bahlil yang sedang fokus pada kinerja pemerintahan. Lessy juga menduga gerakan ini bertujuan mendiskreditkan Bahlil.
"Narasi ini tidak mewakili semangat Bang Bahlil. Beliau sedang mengoptimalkan perannya sebagai pembantu presiden," tuturnya.
"Gerakan ini seperti ingin mendiskreditkan Bahlil Lahadalia," imbuhnya.
Dia mengimbau pemuda Indonesia Timur agar jangan terprovokasi dan fokus membantu pemerintah mewujudkan pembangunan.
"Mari kita sukseskan program-program pemerintah Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran," ajak Lessy.
Dia menekankan, kini adalah waktu yang tepat untuk fokus pada pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045, bukan membahas Pilpres 2029.
- Penulis :
- Khalied Malvino