Pantau - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap bahwa sejumlah investor dari China menunjukkan ketertarikan terhadap proyek giant sea wall yang dirancang untuk melindungi wilayah pesisir utara Jawa dari ancaman banjir dan perubahan iklim.
AHY menegaskan bahwa pemerintah membuka peluang investasi ini secara luas, tidak terbatas pada satu negara atau entitas saja.
" Pemerintah terbuka bagi semua pihak yang ingin terlibat, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo untuk melibatkan banyak pihak demi keberlanjutan proyek," ujarnya.
Proyek Besar, Kajian Masih Berjalan
Meski ketertarikan dari sejumlah pihak sudah ada, AHY menyatakan bahwa proyek ini berskala sangat besar dan belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia, sehingga studi dan kajian masih terus berlangsung.
Komunikasi intensif dengan calon investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, juga terus dilakukan.
Proyek ini dinilai kompleks dan melibatkan banyak pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah.
Untuk mendukung realisasi proyek, pemerintah kini tengah menyusun pembentukan Badan Otorita yang akan menjadi lembaga pelaksana pembangunan giant sea wall.
Proyek Strategis untuk Ketahanan Pesisir
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum telah menyatakan bahwa pembangunan giant sea wall akan dilakukan secara bertahap, mengingat kompleksitas teknis dan finansial yang besar.
Proyek ini menjadi salah satu prioritas pemerintah karena berkaitan langsung dengan ketahanan wilayah pesisir terhadap banjir rob dan dampak perubahan iklim.
AHY juga menyebut dirinya sempat mengajak China untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek strategis infrastruktur Indonesia, termasuk pembangunan giant sea wall.
Upaya ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperluas jejaring kerja sama internasional dalam pembangunan nasional.
- Penulis :
- Pantau Community
