Pantau - Leicester City tengah mempertimbangkan untuk memecat manajer mereka, Ruud van Nistelrooy, usai dipastikan terdegradasi dari Premier League musim 2024/2025.
Kepastian tersebut datang setelah kekalahan 0-1 dari Liverpool pada Minggu (20/4/2025), yang membuat Leicester tak mungkin lagi mengejar perolehan poin West Ham United di posisi ke-17.
Leicester kini berada di peringkat ke-19 klasemen dengan hanya mengumpulkan 18 poin dari 33 pertandingan, sementara West Ham sudah mengoleksi 36 poin.
Van Nistelrooy ditunjuk sebagai pelatih Leicester sejak 1 Desember 2024 menggantikan Steve Cooper, namun hasilnya jauh dari harapan.
Dalam 20 pertandingan Premier League bersama Van Nistelrooy, Leicester hanya mencatat dua kemenangan, dua hasil imbang, dan 16 kekalahan.
Hasil Buruk dan Potensi Pemecatan di Akhir Musim
Dari 16 kekalahan tersebut, 14 di antaranya terjadi tanpa Leicester mencetak gol, termasuk belum mencetak satu pun gol di kandang sendiri sejak 8 Desember 2024.
Catatan itu membuat kinerja Van Nistelrooy dianggap mengecewakan dan tak memenuhi ekspektasi klub.
Sky Sports melaporkan bahwa Van Nistelrooy dijadwalkan bertemu dengan manajemen Leicester untuk membahas masa depannya.
Meski kemungkinan besar tidak akan melatih Leicester musim depan, Van Nistelrooy diyakini akan tetap bertahan hingga akhir musim atau sampai 1 Juli 2025.
Hal ini berkaitan dengan risiko pelanggaran aturan Keuntungan dan Keberlanjutan (Profitability and Sustainability Rules/PSR) jika pemecatan dilakukan lebih awal.
Leicester juga masih menanggung beban pesangon dari pemecatan Steve Cooper dan stafnya sebelumnya, sementara Van Nistelrooy sendiri masih terikat kontrak hingga musim panas 2027.
Manajemen klub disebut-sebut telah menyusun daftar calon pengganti, termasuk nama-nama seperti Lee Carsley, Danny Rohl, dan Russell Martin.
Belum ada keputusan akhir, namun masa depan Van Nistelrooy di Leicester tampaknya berada di ujung tanduk.
- Penulis :
- Peter Parinding
