Pantau - Manajer Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, menyatakan tekadnya untuk melanjutkan proyek pembangunan tim usai membawa Spurs menjuarai Liga Europa musim 2024/25 dengan kemenangan 1-0 atas Manchester United di final yang digelar di Stadion San Mames, Bilbao.
Postecoglou menyebut dirinya "sangat lapar untuk membangun ini" dan menilai skuad Tottenham saat ini masih sangat muda dan perlu merasakan kesuksesan secara langsung sebagai bagian dari proses pembentukan mental juara.
Trofi Eropa Bersejarah, Tapi Posisi Ange Belum Aman
Gelar ini menjadi trofi Eropa pertama bagi Tottenham sejak terakhir kali menjuarai Piala UEFA pada tahun 1984, sekaligus memberi tiket ke Liga Champions musim depan dan harapan baru bagi para pendukung.
Namun, meski sukses di Eropa, posisi Postecoglou di klub belum sepenuhnya aman karena performa buruk di Liga Inggris musim ini, di mana Tottenham finis di peringkat ke-17 dan nyaris terdegradasi.
Menanggapi kritik atas 20 kekalahan timnya di liga, pelatih asal Australia itu menegaskan bahwa banyak pihak tidak memahami inti dari proyek jangka panjang yang sedang ia bangun.
Sebelum menangani Spurs, Postecoglou dikenal sukses membawa gelar bagi klub-klub seperti Celtic di Skotlandia, Yokohama F. Marinos di Jepang, dan Brisbane Roar di Australia.
Ia mengaku akan kecewa jika tidak diberi kesempatan melanjutkan proyeknya di Tottenham, dan menegaskan bahwa keputusan tetap berada di tangan manajemen klub.
Meski demikian, ia percaya bahwa kemenangan di Liga Europa bisa menjadi titik balik dalam mengubah budaya dan mentalitas Tottenham.
"Viktori adalah satu-satunya cara untuk mengubah klub ini," ujar Postecoglou, sambil mengingatkan bahwa ia sebelumnya telah mengatakan Tottenham akan menang di musim keduanya — dan kini ia membuktikannya.
- Penulis :
- Balian Godfrey
