Pantau - Simone Inzaghi secara mengejutkan memutuskan hengkang dari Inter Milan sehari setelah timnya dibantai Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 0-5 dalam final Liga Champions pada 31 Mei 2025.
Selama empat tahun menukangi Inter, Inzaghi berhasil mempersembahkan satu gelar Scudetto, dua Coppa Italia, dan dua kali membawa Nerazzurri ke final Liga Champions.
Inzaghi memilih melanjutkan karier kepelatihannya di Timur Tengah setelah menerima tawaran dari klub Arab Saudi, Al Hilal.
Kepergian pelatih asal Italia ini diumumkan kepada manajemen Inter pada Selasa, sehari setelah laga final.
"Siklus saya sudah selesai, saya lebih memilih sebuah pengalaman baru," ujar Inzaghi kepada manajemen.
Presiden Inter Milan, Beppe Marotta, menyatakan bahwa keputusan Inzaghi cukup mengejutkan karena tidak ada pembicaraan sebelumnya mengenai kepergiannya.
"Di dalam sepakbola itu, jika Anda menang anda baik-baik saja, dan jika Anda kalah, akan jauh lebih sedikit".
Ia menegaskan bahwa menjadi runner-up bukanlah sebuah kegagalan, melainkan kebanggaan tersendiri.
"Jadi runner-up itu bukan sebuah kegagalan, melainkan kebanggaan," tambah Marotta.
Menurutnya, keberhasilan Inter mencapai dua final Liga Champions dalam tiga tahun terakhir adalah pencapaian luar biasa.
Inter kini tengah mencari pengganti Inzaghi, dengan Cristian Chivu menjadi kandidat utama setelah Cesc Fabregas menolak tawaran dari klub.
Marotta mengaku klub hanya separuh bersiap menghadapi keputusan ini karena tidak ada sinyal jelas dari Inzaghi sebelumnya.
Artikel ini ditulis oleh Okdwitya Karina Sari dan dipublikasikan oleh detikSport pada Minggu, 8 Juni 2025 pukul 02:00 WIB.
- Penulis :
- Balian Godfrey
