
Pantau - Pelatih timnas putri Indonesia, Satoru Mochizuki, menyampaikan harapannya untuk tetap melatih skuad Garuda Pertiwi meski gagal membawa tim lolos ke Piala Asia Putri 2026 di Australia.
Kontrak Mochizuki akan berakhir dalam lima bulan ke depan dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan akan mengevaluasi kinerjanya sebelum memutuskan perpanjangan kontrak.
Mochizuki Ingin Bangun Tim dalam Jangka Panjang
Dalam jumpa pers usai kekalahan 1-2 dari Taiwan di Indomilk Arena, Sabtu, 5 Juli 2025, Mochizuki mengungkapkan pentingnya waktu dalam membangun tim yang tangguh dan konsisten.
"Jadi memang kalau kita membangun tim itu membutuhkan waktu yang lama. Terus kita bangun sedikit demi sedikit supaya bisa menjadi kokoh. Makanya saya berpikir kalau bisa dikasih kesempatan, saya ingin membangun tim ini sedikit demi sedikit supaya bisa jadi tim yang sangat kuat," ungkapnya.
Ia mencontohkan pengalaman saat menjadi asisten pelatih timnas Jepang yang menjuarai Piala Dunia Wanita 2011 dan meraih medali perak Olimpiade 2012.
"Saya dan tim Jepang dapat kesempatan memenangi Piala Dunia Wanita (2011). Jepang untuk bisa mencapai prestasi itu mereka melakukan kerja keras dan perkembangan selama 10 tahun, 20 tahun, bahkan 30 tahun. Jadi saya juga ingin mengambil hal-hal yang baik yang bisa diterapkan di Indonesia dan ingin terus mengembangkan sepak bola putri di Indonesia," ia menjelaskan.
Mochizuki resmi ditunjuk sebagai pelatih timnas putri Indonesia pada Februari 2024.
Fokus ke Turnamen ASEAN Tanpa Pemain Diaspora
Setelah tersingkir dari kualifikasi Piala Asia, timnas putri Indonesia kini mengalihkan fokus ke ASEAN Women’s Championship yang akan digelar bulan depan di Vietnam.
"Setiap ikut turnamen kita ingin menang dan juara. Sekarang kita berjuang ke arah sana. Jadi sekarang kita lagi memikirkan gimana caranya untuk menang," katanya.
Mochizuki menyebut kemungkinan besar tidak akan membawa pemain diaspora karena mereka masih terikat dengan kompetisi di liga masing-masing.
"Kita nanti di AFF kemungkinan akan tanpa pemain diaspora, karena mereka bermain di liga. Tapi kita juga masih punya pemain-pemain bagus dan punya teknik yang luar biasa seperti Sheva, Helsya, Reva," jelasnya.
Indonesia akan berada di Grup A bersama Vietnam, Thailand, dan Kamboja.
Ia menyambut baik kesempatan melawan tim-tim kuat di kawasan Asia Tenggara untuk mengasah kemampuan skuadnya.
"Jadi ketika kita mau menjadi tim yang nantinya akan bisa terus main di Piala Asia dan lolos ke sana, pastinya juga kita harus terus melihat lawan-lawan seperti Thailand, Myanmar, yang kuat-kuat. Kita harus terus mencoba melawan mereka, kita lihat juga kekuatan mereka, dan kita harus terbiasa melawan mereka dan menang, sehingga kita terus bisa naik levelnya ke depan," ungkapnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf