
Pantau - Kapten timnas U-22 Indonesia, Ivar Jenner, mengungkapkan bahwa skuad Garuda Muda yang ditangani oleh Indra Sjafri memiliki kekayaan taktik yang menjadi kekuatan utama tim menjelang SEA Games.
Dalam laga uji coba kedua melawan Mali U-22 yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, pada hari Selasa dan berakhir imbang 2-2, Ivar tampil penuh dan menunjukkan peran vitalnya di lini tengah.
"Hari ini kami menunjukkan bahwa kita adalah tim yang sangat bagus dan seperti yang kalian lihat, kami tidak hanya punya satu taktik, kami memiliki taktik berbeda-beda yang bisa kita gunakan di pertandingan SEA Games," ungkap Ivar seusai pertandingan.
Variasi Peran dan Formasi Ivar Jenner di Dua Laga Uji Coba
Pada pertandingan pertama yang digelar Sabtu lalu dan berakhir dengan kekalahan 0-3 dari Mali, Ivar dimainkan sebagai gelandang bertahan dalam formasi dasar 4-3-3.
Ia berperan sebagai pemain nomor 6 dengan tugas memutus serangan lawan, menjaga lini belakang, serta mendistribusikan bola ke lini depan.
Ananda Raehan dan Rafael Struick menjadi rekan Ivar di lini tengah sebagai gelandang serang.
"Saya berada di antara pemain bertahan untuk membuat kadang-kadang 5-4-1, seperti yang kita latih, juga sangat bagus. Dan ya dengan 4-3-3 pada pertandingan pertama, kadang-kadang saya bisa turun," jelas Ivar mengenai perannya.
Ia menambahkan, "Jadi kadang-kadang saya menjadi bek tengah. Dan ya ya coach, membiarkan saya bebas dalam peran itu agar saya bisa mengambil bola, menggunakan bola dan memainkan bola."
Pada laga kedua, Ivar berduet dengan Rivaldo Pakpahan di lini tengah, dengan sistem pertahanan lima bek yang fleksibel menjadi 5-2-3 saat bertahan dan 3-4-3 saat menyerang.
Keduanya berbagi tugas untuk mengendalikan permainan, menghubungkan lini belakang dan depan, serta membantu merebut bola dari lawan.
"Saya pikir sebagai tim juga dengan Rivaldo sekarang di lini tengah, pemain yang bagus, pertama kali bermain bersama," ungkapnya soal kolaborasinya dengan Rivaldo.
Filosofi Taktik Fleksibel Ala Indra Sjafri
Pelatih timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, menjelaskan bahwa ia memang menerapkan pendekatan taktik yang berbeda-beda dalam satu pertandingan, bergantung pada situasi yang dihadapi.
Filosofi permainan yang ia tanamkan adalah possession progressive, yakni menguasai bola dengan progresi yang terukur dan efisien.
Pendekatan ini juga disesuaikan dengan cara bermain lawan serta kualitas pemain yang tersedia dalam skuad.
"Kayak dengan Mali, kami tidak selalu pressing di atas. Tetapi kami sedikit menunggu dan bermain dengan counter, dan bahkan juga ada beberapa kali kita ajak dia bermain lebih dalam. Kita tunggu di bawah dan kita bermain counter," jelas Indra.
Ia juga menyoroti karakteristik pemain Indonesia yang cepat dan dinamis.
"Dan saya pikir karena memang anak-anak kita terutama anak-anak Indonesia yang sebenernya cepat-cepat, ya kenapa kita tidak memanfaatkan hal tersebut. Jadi ini yang terus akan kami kembangkan nanti. Tentu cara bermain yang sesuai dengan kualitas pemain yang ada," tutupnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







