
Pantau - Meta Verified di Indonesia memberikan centang biru kepada pengguna di Instagram dan Facebook.
Artinya, kini siapa saja bisa memiliki akun yang verified meski bukan pengguna terkenal seperti aktris, penyanyi, politisi, atlet, atau organisasi besar. Pengguna hanya perlu membayar biaya langganan sekitar Rp100 ribu bila membeli melalui website, dan Rp130 ribu via aplikasi Facebook atau Instagram di Android dan iOS.
Di sisi lain, ancaman baru muncul di tengah masyarakat. Salah satunya, ancaman adanya akun palsu yang digunakan para fraudster untuk mengincar nasabah bank
Ada beberapa aturan ketat yang berlaku untuk setiap orang yang akan berlangganan Meta Verified. Di antaranya, verifikasi KTP sesuai nama pemilik akun, memasang nama asli di profil pengguna, serta memenuhi persyaratan aktivitas minimum seperti riwayat posting, komentar, aktivitas menyukai postingan lain, dan sebagainya.
Meski begitu, fraudster selalu memiliki celah untuk mengelabui calon korbannya. Agar tidak terjerumus ke dalam jebakan fraudster yang menggunakan akun fake ber-verified, berikut ini tips yang dirangkum dari berbagai sumber agar tidak tertipu oleh akun palsu yang menggunakan centang biru.
1. Teliti! Cek nama akun
Hal pertama yang harus dilakukan adalah melihat dengan teliti nama akun tersebut. Pasalnya, banyak penipuan menggunakan nama akun palsu yang menyerupai akun resmi. Meskipun untuk membuat akun media sosial tidak bisa menggunakan nama yang sama, tetapi fraudster tak kehilangan cara.
Mereka akan membuat akun yang serupa namun tak sama. Misalnya, fraudster akan menambahkan, mengurangi, atau memplesetkan agar pengguna media sosial yang tidak mengeceknya dengan teliti mengira jika akun tersebut asli.
2. Akun palsu biasanya mem-follow dan menawarkan bantuan
Berbeda dengan akun asli dan terverifikasi, akun palsu biasanya masif ‘berburu’ korban. Fraudster dibalik akun palsu tersebut tidak segan mem-follow dan mengirimkan pesan tawaran bantuan ke para pengguna media sosial yang diincar.
Abaikan pesan yang dikirim, terlebih jika sampai meminta data-data pribadi perbankan milik pengguna. Jangan sampai terkecoh dan memberikan data-data pribadi perbankan dengan mudah ke akun semacam itu. Lebih baik langsung blokir dan report saja ke pihak platform.
3. Perhatikan keteraturan postingannya
Akun resmi sebuah brand akan memposting konten secara teratur sebagai informasi sekaligus promosi kepada pengguna. Kontennya biasanya juga masih berkaitan dengan warna brand sebagai template. Bahkan, kadang dimensi atau ukuran konten yang diunggah biasanya tak jauh beda.
4. Perhatikan jumlah likes dan komentarnya
Akun resmi sebuah brand umumnya memiliki engagement yang cukup tinggi dengan para follower atau pengikutnya. Jumlah interaksinya di setiap konten pun terlihat seimbang, baik itu likes dan komentar.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari