
Pantau - Baru-baru ini, insiden tragis terjadi di Lebanon ketika ribuan perangkat pager yang digunakan oleh kelompok Hizbullah meledak hampir serentak di seluruh negeri pada hari Selasa. Ledakan tersebut mengakibatkan setidaknya sembilan orang tewas dan lebih dari 2.800 orang terluka, banyak di antaranya menderita luka serius.
Peristiwa ini menyisakan banyak pertanyaan tentang bagaimana serangan yang tampak canggih itu bisa terjadi, dan siapa yang bertanggung jawab di baliknya. Meski Hizbullah menuding Israel sebagai dalang di balik serangan tersebut, pihak Israel sejauh ini belum memberikan komentar resmi.
Apa Itu Pager?
Pager adalah perangkat komunikasi nirkabel yang populer pada era 1980-an hingga awal 2000-an. Meskipun telah tergantikan oleh teknologi modern seperti smartphone, pager masih digunakan dalam beberapa kondisi khusus. Pada dasarnya, pager berfungsi untuk menerima pesan singkat, yang kemudian bisa ditindaklanjuti oleh penerima dengan menelepon balik pengirim pesan.
Di lingkungan militer dan dalam kelompok-kelompok bersenjata seperti Hizbullah, pager tetap menjadi alat komunikasi yang andal karena berbagai kelebihan yang dimilikinya dibandingkan dengan smartphone modern. Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya untuk bekerja tanpa koneksi internet, sehingga lebih sulit dilacak atau diretas oleh pihak musuh. Dalam operasi-operasi militer atau di zona konflik, pager menawarkan komunikasi sederhana dan cepat, yang tidak mudah terdeteksi oleh teknologi intelijen canggih.
Baca Juga: Israel Mesti Bertanggung Jawab atas Ledakan Pager Maut di Lebanon
Ledakan Pager Hizbullah: Kronologi Peristiwa
Pada pukul 16.45 WIB, serangkaian ledakan terjadi secara serentak di seluruh Lebanon, ketika pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah dan sekutunya meledak hampir bersamaan. Rangkaian ledakan ini berlangsung selama sekitar satu jam dan mengakibatkan kerusakan parah di berbagai wilayah.
Korban tewas dalam insiden ini termasuk seorang gadis berusia delapan tahun dan Mohammad Mahdi Ammar, putra anggota parlemen Hizbullah Ali Ammar. Hizbullah juga melaporkan bahwa dua pejuangnya tewas akibat ledakan tersebut.
Saat ini, jumlah korban masih dikonfirmasi, dan banyak dari yang terluka menderita cedera serius. Hizbullah dengan cepat menuduh Israel sebagai dalang di balik serangan ini, namun hingga kini Israel belum memberikan tanggapan atau mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Mengapa Pager Masih Digunakan oleh Hizbullah?
Meskipun teknologi pager sudah dianggap usang di banyak negara, kelompok seperti Hizbullah masih menggunakan perangkat ini dalam operasi mereka. Ada beberapa alasan mengapa pager tetap menjadi alat komunikasi pilihan:
Keamanan
Pager tidak terhubung ke internet atau jaringan telepon seluler yang mudah dilacak. Ini menjadikan perangkat tersebut lebih sulit untuk diintersepsi oleh pihak musuh dibandingkan dengan smartphone atau perangkat modern lainnya. Meski hanya menyediakan komunikasi satu arah, risiko spionase dan pelacakan sinyal jauh lebih kecil.
Tahan Gangguan Sinyal
Dalam konflik militer, sering kali sinyal telepon dan internet dimatikan atau diblokir oleh musuh. Pager tetap dapat berfungsi dalam kondisi seperti ini, sehingga menjadi pilihan utama dalam situasi perang yang tidak stabil.
Operasi Militer yang Cepat
Dengan kemampuannya mengirim pesan singkat, pager memungkinkan komunikasi yang cepat dan efisien. Hal ini sangat penting dalam operasi militer di mana perintah dan informasi harus disampaikan secara cepat tanpa menunggu koneksi telepon atau internet yang rentan.
Misteri di Balik Ledakan Serentak
Meskipun Hizbullah menuduh Israel sebagai pelaku di balik serangan ini, belum ada bukti kuat yang mengonfirmasi hal tersebut. Beberapa pakar militer dan keamanan menilai bahwa serangan tersebut melibatkan teknologi canggih yang memungkinkan ledakan simultan di berbagai lokasi. Spekulasi bermunculan bahwa Israel, melalui kemampuan intelijen dan elektroniknya, mungkin telah berhasil menemukan cara untuk mengendalikan atau mengaktifkan ledakan pada perangkat pager tersebut dari jarak jauh.
Namun, hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari pihak Israel yang mengklaim keterlibatan dalam serangan ini. Serangan terhadap pager Hizbullah ini menunjukkan bahwa teknologi lama sekalipun tidak lepas dari ancaman serangan canggih di era modern ini.
Dampak dan Konsekuensi
Kehilangan perangkat pager ini tentu berdampak besar bagi operasional Hizbullah. Sebagai alat komunikasi yang dianggap lebih aman dibandingkan dengan smartphone, penghancuran massal pager ini melemahkan infrastruktur komunikasi mereka. Hizbullah mungkin akan dipaksa untuk mencari alternatif teknologi komunikasi yang lebih aman atau merombak strategi komunikasi mereka untuk mencegah serangan serupa di masa mendatang.
Selain itu, insiden ini juga mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi lama seperti pager tidak sepenuhnya aman di era yang didominasi oleh intelijen dan teknologi perang elektronik. Hizbullah dan kelompok lain yang menggunakan teknologi serupa mungkin harus waspada terhadap kemungkinan ancaman di masa depan.
Baca Juga: Ledakan Pager Hizbullah Tewaskan Beberapa Warga di Lebanon
Kesimpulan
Peristiwa ledakan pager di Lebanon telah menimbulkan gelombang kejutan di seluruh wilayah dan menimbulkan banyak pertanyaan mengenai bagaimana dan mengapa serangan ini terjadi. Meski pager dianggap teknologi usang, perannya dalam situasi militer yang membutuhkan keamanan dan keandalan masih sangat relevan.
Hizbullah, yang bergantung pada pager untuk komunikasi internal, kini harus berhadapan dengan realitas baru bahwa bahkan teknologi sederhana seperti pager bisa menjadi target serangan canggih. Apakah ini akan mengubah taktik komunikasi mereka atau tidak, masih menjadi pertanyaan besar yang belum terjawab. Yang pasti, serangan ini menunjukkan bahwa bahkan teknologi lawas pun bisa menjadi bagian dari perang modern yang terus berkembang.
- Penulis :
- Dana Nadapdap
- Editor :
- Dana Nadapdap








