Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi

Masuk Daftar Orang Terkaya, Pemain Game Online RI Terbanyak di Dunia

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Masuk Daftar Orang Terkaya, Pemain Game Online RI Terbanyak di Dunia
Foto: Ilustrasi - Game online. (iStockphoto.com)

Pantau – Meski dianggap remeh, sejumlah orang nyatanya bisa mendapatkan kekayaan dari bermain game online. Kenyataan itu didukung oleh fakta, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pemain game online terbanyak di dunia pada 2022. 

“Bahkan, berkat game online, beberapa gamers Indonesia masuk daftar orang terkaya,” kata Akademisi Universitas Paramadina Jakarta Joko Arizal saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital di Kabupaten Gresik, Kamis (6/6/2024).

Diskusi virtual untuk segmen pendidikan sekolah menengah itu terselenggara atas kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur.

Joko mengatakan, game online merupakan jenis permainan komputer yang menggunakan jaringan komputer. Biasanya jaringan yang digunakan adalah internet dan selalu menggunakan teknologi terkini seperti modem dan koneksi kabel. 

Umumnya, game online ditawarkan sebagai layanan tambahan oleh penyedia layanan online atau diakses langsung melalui sistem yang disediakan oleh perusahaan penyedia game.

“Game online dapat dimainkan secara bersamaan di komputer yang terhubung ke jaringan tertentu,” tegas Joko Arizal.

Dalam diskusi bertajuk ”Mengenal Dunia Game Online” itu, Joko menyebut meskipun game asing masih mendominasi pasar game Indonesia, namun game buatan Indonesia kini merajai pasar game se-Asia Tenggara. 

”Indonesia merajai game di steam. Data VirtualSEA mencatat, pada Januari 2024, developer indie tanah air telah menciptakan 256 game di platform steam, atau di atas Thailand (158) dan Singapura (134),” jelasnya dalam diskusi yang dipandu moderator Chici Zakaria itu.

Adapun elemen utama game online, menurut Joko adalah server dan klient, atau gamers yang mengguakan server. Server akan menyediakan platform koneksivitas global, managemen dan distribusi data game, pemrosesan aksi pemain secara real-time, keamanan dan perlindungan data pribadi, skalabilitas menangani besarnya jumlah pemain.

”Perangkat yang dibutuhkan dalam game online (hardware), monitor yang baik (jernih, tajam, beresolusi tinggi), mouse gaming (MMO, FPS, universal), keyboard gaming, speaker, headphone, joystick (jika diperlukan), kursi gaming, smartphone (IOS, Android), konsol, koneksi internet,” rinci Joko Arizal di depan para pendidik dan siswa sekolah menengah yang mengikuti diskusi online dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.

Sejumlah sekolah menengah di Kabupaten Gresik yang mengikuti kegiatan nobar di ruang kelas, di antaranya: SMPN 3, SMPN 11, SMPN 12, SMPN 24, SMPN 31 Gresik. Lalu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) SMPN 3, SMPN 12, SMPN 17, SMPN 25, SMP 17 Gresik, SMPN 26, SMPN 27, SMPN 31, SMPN 33, dan SMP Islam Manbaul Ulum Gresik.

Dari perspektif keamanan digital, koreografer tari Cika, mengingatkan pentingnya memahami keamanan digital di dunia game online dengan mempelajari dasar-dasar keamanan game online dan cara melindung keluarga dari ancaman online.

”Risiko terbesar bermain game online, yakni penindasan siber dan pelecehan online, pengeluaran berlebihan, pengambilalihan dan peretasan akun, pencurian identitas dan masalah privasi, predator daring, malware dan virus, konten yang tidak pantas atau menjengkelkan, dan menghabiskan waktu,” rinci Cika.

Sementara, Kepala Bidang Pengelolaan Pendidikan SMP Syifaul Qulub berpesan, etika berinternet (netiket) harus tetap dijunjung saat berada di dunia digital, termasuk dalam bermain game. 

”Netiket akan menjaga dan merawat kenyamanan kita selama memanfaatkan teknologi digital dalam kehidupan. Hindari perundungan, ujaran kebencian, dan hoaks,” pungkasnya.

Asal tahu saja, webinar yang membidik segmen pendidikan di Kabupaten Gresik ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang digelar Kemenkominfo sejak 2017. Tahun ini, program #literasidigitalkominfo untuk mewujudkan Indonesia yang #MakinCakapDigital tersebut mulai bergulir pada Februari 2024. 

Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.

Hingga akhir 2023, tercatat 24,6 juta orang telah mengikuti program ini. Kemkominfo menargetkan, sampai dengan akhir 2024 kegiatan ini mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta warga masyarakat Indonesia.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. 

Penulis :
Ahmad Munjin

Terpopuler