billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menkomdigi Ajak Operator Telekomunikasi Percepat Pembangunan Jaringan Internet di Desa

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Menkomdigi Ajak Operator Telekomunikasi Percepat Pembangunan Jaringan Internet di Desa
Foto: Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid saat menyampaikan sambutan dalam acara Indonesia Summit 2025 di Jakarta Selatan (sumber: ANTARA/Farhan Arda Nugraha)

Pantau - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengajak operator telekomunikasi mempercepat pembangunan infrastruktur jaringan di wilayah yang belum terjangkau internet.

Ajak Operator Bangun Jaringan di Wilayah Terpencil

Meutya Hafid menegaskan masih ada sekitar 15 ribu desa di Indonesia yang belum terkoneksi layanan internet.

"Kalau kita hitung provinsi, tidak ada satupun provinsi di Indonesia yang belum terkoneksi internet, tetapi kalau kita bicara desa, masih ada sekitar 15 ribu desa yang belum terhubung. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama pemerintah dan pihak swasta, khususnya operator telekomunikasi," kata Meutya.

Ia menambahkan bahwa pengembangan jaringan di wilayah dengan pasar kecil tetap penting untuk mendukung ekosistem digital secara keseluruhan.

"Jadi ada semangat merah putih yang harus disematkan juga kepada para perusahaan-perusahaan swasta dan saya meyakini perusahaan operator seluler yang ada di tanah air kita yang jumlahnya menjadi tiga sudah terkonsolidasi," ujarnya.

Meutya juga menyinggung konsolidasi industri telekomunikasi yang kini hanya menyisakan tiga operator besar.

Menurutnya, kondisi tersebut membuat industri lebih sehat dan berdaya saing sehingga diharapkan mendorong percepatan pembangunan jaringan.

"Ketika industri ini lebih sehat, kita harapkan operator juga akan membangun di titik-titik yang saat ini belum terkoneksi, meskipun di wilayah tersebut pangsa pasarnya tidak sebesar di Pulau Jawa," ungkapnya.

Literasi Digital Jadi Tantangan

Selain pembangunan infrastruktur, Menkomdigi menekankan pentingnya peningkatan literasi digital masyarakat.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 280 juta jiwa, menurutnya upaya literasi digital harus dilakukan secara masif melalui kolaborasi lintas sektor.

"Kalau kita mau melakukan literasi tanpa dibantu, itu menjadi pekerjaan rumah yang luar biasa," tutur Meutya.

Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2025 menunjukkan penetrasi internet nasional mencapai 80,66 persen atau setara 229.428.417 jiwa dari total populasi 284.438.900 jiwa.

Angka tersebut meningkat sekitar 1 persen dibanding tahun 2024 yang sebesar 79,50 persen.

Pulau Jawa tercatat memiliki penetrasi internet tertinggi sebesar 84,69 persen, disusul Kalimantan dengan 78,72 persen, dan Sumatera sebesar 77,12 persen.

Penulis :
Shila Glorya