billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi & Sains

YouTube Bayar Lebih dari Rp133 Triliun ke Industri Musik Global Selama 2024–2025

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

YouTube Bayar Lebih dari Rp133 Triliun ke Industri Musik Global Selama 2024–2025
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Logo Youtube. ANTARA/Sizuka/am.)

Pantau - YouTube mengumumkan telah membayar lebih dari 8 miliar dolar AS, atau setara dengan sekitar Rp133 triliun, kepada industri musik global sepanjang periode Juli 2024 hingga Juli 2025, menandai rekor kontribusi tertinggi mereka sejauh ini.

Rekor Baru, Pendapatan Musik Tumbuh lewat Iklan dan Langganan

Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala YouTube Music Global, Lyor Cohen, dalam ajang Billboard Latin Music Week pada Rabu, 22 Oktober 2025.

"Angka ini bukanlah titik akhir; ini merupakan kemajuan yang berarti dan berkelanjutan dalam perjalanan kami untuk membangun rumah jangka panjang bagi setiap musisi, penulis lagu, dan penerbit di panggung global", ujar Cohen.

Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 2 miliar dolar AS dari kontribusi sebelumnya pada periode Juli 2021 hingga Juni 2022, yang tercatat sebesar 6 miliar dolar AS.

Kontribusi ini berasal dari model pendapatan dual engine yang dijalankan YouTube, yakni gabungan dari iklan dan langganan.

Saat ini, YouTube memiliki lebih dari 125 juta pelanggan layanan YouTube Music dan Premium secara global, termasuk pengguna dalam masa uji coba.

Platform ini juga mencatat dua miliar penonton video musik aktif setiap bulannya.

Dukungan Global dan Persaingan dengan Spotify

Sebagai perbandingan, Spotify telah melaporkan kontribusi sebesar 10 miliar dolar AS kepada industri musik selama tahun 2024, meningkat dari 9 miliar dolar AS pada 2023.

Meski begitu, Cohen menegaskan bahwa YouTube tetap berkomitmen menjadi platform yang memberi ruang jangka panjang bagi para musisi.

"Seiring dengan terus meluasnya jangkauan global platform ini, demikian pula potensi para artis dan penulis lagu untuk membangun karier musik jangka panjang dan memiliki penggemar abadi di YouTube", tambahnya.

YouTube saat ini tersedia di lebih dari 100 negara dan mendukung lebih dari 80 bahasa, menjadikannya salah satu platform distribusi musik terbesar di dunia.

Cohen juga menjelaskan bahwa pembayaran tersebut tidak hanya diterima oleh para penyanyi, tetapi juga disalurkan ke label rekaman, penerbit, penulis lagu, dan pemegang hak lainnya.

Selain kontribusi terhadap industri musik, dalam acara Made on YouTube bulan lalu, perusahaan juga mengungkap telah membayar lebih dari 100 miliar dolar AS kepada kreator, artis, dan perusahaan media dalam empat tahun terakhir.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti