HOME  ⁄  Teknologi

Inilah Bukti Adopsi Teknologi Sangat Membantu Proses Belajar Mengajar

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Inilah Bukti Adopsi Teknologi Sangat Membantu Proses Belajar Mengajar
Foto: Ilustrasi adopsi teknologi dalam proses belajar mengajar. (iStockphoto.com)

Pantau – Dalam dunia pendidikan, mengadopsi teknologi terbukti sangat membantu proses belajar dan mengajar. 

Teknologi sangat berperan dalam pembelajaran, seperti mengakses materi tanpa batas, menyediakan media pembelajaran bervariasi, materi pembelajaran lebih menarik, metode mengajar tidak monoton, fleksibilitas aktivitas belajar, dan dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Yusuf mengungkapkan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, di Lampung Selatan, Kamis (22/8/2024).

Dalam diskusi untuk segmen pendidikan yang diikuti siswa dan tenaga pendidik itu, Yusuf mengatakan, dampak penerapan teknologi dalam pembelajaran, di antaranya proses belajar mengajar jadi lebih dinamis dan mendorong lingkungan belajar partisipatif.

“Selain itu, terakomodasinya berbagai gaya dan kecepatan belajar, meningkatnya keterlibatan peserta didik secara lebih efektif, meningkatnya keterampilan yang penting bagi siswa, seperti literasi digital. Kemudian, meningkatnya proses dan hasil pembelajaran bagi siswa,” tutur Yusuf dalam webinar yang dipandu moderator Firdha.

Baca juga: Yuk Kenali Perbedaan 'Personal Branding' dan Pencitraan di Ranah Digital

Dalam diskusi online bertajuk ”Teknologi untuk Mendukung Proses Belajar dan Mengajar” itu, Yusuf menyebut beberapa penerapan teknologi di sekolah, seperti akses Wi-Fi ke seluruh area sekolah, proyektor dalam pembelajaran, modul informasi melalui digital signage, audio system sekolah, CBT (Computer Base Test), dan lainnya.

“Adapun beberapa jenis teknologi pembelajaran, di antaranya multimedia pembelajaran, e-learning, aplikasi pembelajaran, gamification, cloud-based learning, dan social media learning,” pungkas Yusuf dalam diskusi yang diikuti para pelajar lewat nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.

Sejumlah sekolah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Lampung Selatan dan sekitarnya, antara lain: SMPN 2 Penengahan, SMA Kebangsaan, SMAN 2 Kalianda, SMAS Al-Huda Jati Agung, SMPN 2 dan SMAN 1 Palas, SMPN 1 dan SMPN 2 Tanjung Bintang, SMP Muhammadiyah Al Ghifari, SMAN Katibung, SMAN Sragi, UPTD SMPN 1 Jabung, SMPN 2 dan SMPN 3 Jati Agung, serta SMA PGRI Katibung.

Dari sudut pandang berbeda, dosen Praktisi Bisnis Digital Universitas Jambi Riyanto mengingatkan pentingnya pemahaman keamanan digital dalam proses pembelajaran, agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar. Berbagai jenis ancaman digital, misalnya malware, pishing, pencurian identitas, peretasan, dan cyberbullying. 

Baca juga: Penyebab Judi Online, Literasi Digital dan Keuangan Rendah Menurut Studi

“Tips keamanan digital dalam menyelesaikan tugas, gunakan sumber informasi yang terpercaya, hindari mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal, lindungi dokumen tugas dengan kata sandi, berhati-hati saat berbagi informasi tugas secara online, dan laporkan jika mengalami ancaman atau gangguan keamanan,” rinci Riyanto.

Semetara, menurut pegiat literasi digital Indoesia Moh. Rouf Azizi, penggunaan teknologi untuk proses belajar mengajar memiliki keunggulan membantu guru untuk membuat siswa memahami pelajaran dengan lebih mudah, dan siswa tertarik untuk belajar. 

“Yang pasti, penggunaan teknologi itu membuat proses belajar dan mengajar dapat diakses kapan saja dan di mana saja, mempermudah sistem administrasi di institusi pendidikan, dan memungkinkan kolaborasi antar-guru,” imbuh Moh Rouf Azizi.

Baca juga: Khofifah: Lawan Ujaran Kebencian dengan Kuatkan Literasi Digital

Asal tahu saja, nobar webinar seperti digelar di Kabupaten Lampung Selatan ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD dihelat sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. 

Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.

Baca juga: Wagub Jabar Gelar Pelatihan Wawasan Cek Fakta Mandiri Santri di Ciamis

Penulis :
Ahmad Munjin

Terpopuler