Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Setjen DPR RI Soroti Strategi Baru Reformasi Birokrasi: Dari Digital ke Human-Based Governance

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Setjen DPR RI Soroti Strategi Baru Reformasi Birokrasi: Dari Digital ke Human-Based Governance
Foto: Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI, Rahmad Budiaji (sumber: DPR RI)

Pantau - Pelaksanaan Rapat Kerja Monitoring dan Evaluasi (Monev) Reformasi Birokrasi (RB) Section Tahun 2025 menekankan pentingnya pemantauan capaian target serta penyusunan strategi lanjutan guna meningkatkan kualitas reformasi birokrasi di tahun mendatang.

Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI, Rahmad Budiaji, menyampaikan hal tersebut dalam rapat kerja yang berlangsung di Jakarta pada Senin, 8 Desember 2025.

Agenda utama rapat difokuskan pada evaluasi indikator kinerja, termasuk identifikasi target yang telah tercapai serta target yang masih memerlukan pembenahan dan perhatian lebih lanjut.

Pergeseran Paradigma dan Penyesuaian Strategi

Rahmad mengungkapkan bahwa saat ini sedang terjadi pergeseran paradigma secara nasional dari digital governance menuju human-based governance.

Perubahan pendekatan ini, menurutnya, menuntut adanya penyesuaian dalam strategi maupun target reformasi birokrasi.

"Kita akan menyesuaikan baik strateginya maupun target-targetnya", ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa perencanaan target saat ini masih berada pada fase transisi, di mana sejumlah indikator masih menggunakan data tahun 2024 sebagai baseline.

Meski demikian, capaian yang telah diraih tetap akan didorong untuk ditingkatkan lebih lanjut.

“Beberapa yang sudah tercapai tetap kita lakukan perbaikan, peningkatan lagi, menjadi momentum yang lebih maju,” ujarnya.

Evaluasi Menyeluruh dan Semangat Perbaikan

Dalam evaluasi lanjutan, Rahmad menyatakan bahwa setiap capaian harus dijadikan bahan pembelajaran untuk mempertahankan performa yang baik.

Selain itu, capaian tersebut juga perlu dimanfaatkan sebagai ruang untuk peningkatan kualitas secara menyeluruh.

Sementara itu, untuk indikator yang belum tercapai, akan dilakukan kajian lebih rinci guna mengetahui aspek yang masih perlu diperbaiki.

“Apakah dari unsur SDM-nya, metode kerja, atau sarana-prasarana, kita harus melihat aspek-aspek tersebut secara komprehensif,” jelasnya.

Di akhir sesi rapat, Rahmad menegaskan pentingnya semangat perbaikan berkelanjutan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan DPR RI.

"Kita selalu melihat semangatnya untuk selalu memperbaiki. Selalu maju terus", ia mengungkapkan.

Penulis :
Arian Mesa