
Pantau - Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, memaparkan capaian kinerja pemerintahannya selama satu tahun pertama dalam momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-3 provinsi tersebut.
"Berbagai program prioritas pada tahun pertama telah kita kerjakan, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, pariwisata, hingga penguatan kehidupan beragama," ungkapnya.
Pendidikan dan Kesehatan Jadi Prioritas Awal
Di bidang pendidikan, bantuan pendidikan gratis disalurkan melalui pemerintah kabupaten/kota dengan rincian: Kota Sorong Rp6,65 miliar, Sorong Selatan Rp1,8 miliar, Kabupaten Sorong Rp3,37 miliar, Tambrauw Rp2,97 miliar, Maybrat Rp731 juta, dan Raja Ampat Rp464 juta.
Pemerintah juga menyediakan dua unit bus pelajar gratis serta menyalurkan hibah pendidikan senilai Rp24,79 miliar ke lembaga pendidikan.
Sebanyak enam anak asli Papua menerima beasiswa pendidikan pilot.
Selain itu, 222 pencari kerja Orang Asli Papua (OAP) telah mengikuti pelatihan kerja, 87 peserta magang diberangkatkan ke berbagai perusahaan, dan 584 mahasiswa menerima bantuan biaya studi akhir.
Pemerintah juga membuka Sekolah Luar Biasa (SLB) di Raja Ampat dan memberikan hibah pendidikan untuk yayasan, perguruan tinggi, sanggar seni, serta ASN yang melanjutkan studi hingga jenjang S3.
Di bidang kesehatan, pengadaan alat kesehatan senilai Rp55,9 miliar dilakukan untuk RSUD kabupaten/kota.
Pengadaan obat-obatan menelan anggaran Rp7,8 miliar dan kontribusi jaminan kesehatan masyarakat melebihi Rp14 miliar.
"Beasiswa dokter spesialis bagi 31 OAP dan tenaga kesehatan lain terus berjalan, termasuk hibah Rp4,17 miliar bagi Fakultas Kedokteran Universitas Papua," ia mengungkapkan.
Fasilitas RSUD Sele Be Solu juga diperkuat melalui peningkatan daya listrik senilai Rp3 miliar.
Bantuan biaya rujukan pasien OAP keluar daerah dialokasikan sebesar Rp1 miliar.
Dorong Ekonomi, Bangun Infrastruktur, dan Perkuat Kehidupan Beragama
Di sektor ekonomi, pemerintah menyalurkan modal usaha Rp10,03 miliar kepada 2.654 pelaku usaha OAP.
Bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan diberikan kepada lebih dari 77.500 jiwa.
Pemerintah juga mendistribusikan fasilitas UMKM, bibit pertanian dan ternak, rak supermarket, peralatan perikanan, dan mesin produksi.
"Pemerintah juga membantu pemasangan listrik untuk 827 rumah tangga di enam kabupaten/kota," kata Elisa Kambu.
Kelompok pemuda, sanggar ekonomi kreatif, dan masyarakat pesisir turut menerima bantuan pemerintah.
Di bidang infrastruktur, proyek pembangunan jalan, jembatan, dermaga, drainase, dan transportasi dilaksanakan di seluruh wilayah provinsi.
Pemerintah membangun Dermaga Pulau Ram dan Pulau Soop serta meningkatkan jalan strategis Fef–Miyah, Ayata–Aisa, dan Seget–Dau.
Pembangunan kanal kawasan perkantoran Daerah Otonomi Baru (DOB), SPAM Kumurkek, dan jaringan air bersih di Kota Sorong turut dikerjakan.
Fasilitas publik seperti kantor Polda Papua Barat Daya juga tengah dibangun.
Untuk bidang pariwisata, kepemudaan, dan olahraga, pemerintah menggelar pelatihan kepemimpinan bagi pemuda OAP, meningkatkan kapasitas pelaku wisata, memberikan bantuan usaha homestay, serta menyalurkan hibah ke sejumlah cabang olahraga.
Dalam aspek kehidupan beragama, hibah sebesar Rp66,98 miliar diberikan kepada gereja, masjid, dan lembaga keagamaan lainnya.
Program wisata rohani ke Israel untuk 55 pemuka gereja dan pemberangkatan 30 jamaah umrah juga dijalankan.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya penguatan moderasi beragama di Papua Barat Daya.
Tiga Tahun Jadi Fondasi Pembangunan Jangka Panjang
Progres pembangunan kantor-kantor pemerintahan menunjukkan kemajuan: Kantor Gubernur 71,26 persen, Kantor DPRP 61,25 persen, dan Kantor MRP 83,45 persen.
Program sosial juga terus dijalankan, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui 25 SPPG yang menjangkau 54.426 penerima manfaat.
Dukungan operasional diberikan kepada hampir 1.000 Koperasi Merah Putih di seluruh wilayah.
"Program kesehatan gratis, Sekolah Rakyat, dan pembangunan rumah juga terus berjalan," jelas Gubernur.
Gubernur Elisa Kambu menegaskan bahwa usia tiga tahun adalah masa peletakan fondasi bagi pembangunan jangka panjang di Papua Barat Daya.
Papua Barat Daya memiliki luas wilayah 34.250 km² dan jumlah penduduk sebanyak 611.352 jiwa, tersebar di 132 distrik dan 905 kampung/kelurahan.
"Momentum HUT ke-3 ini harus menjadi penguat tekad. Kita harus bekerja lebih cepat, lebih tepat, dan lebih bertanggung jawab," tegasnya.
Ia mengajak seluruh unsur pemerintah, tokoh adat dan agama, serta masyarakat untuk bersama-sama membangun Papua Barat Daya yang maju, mandiri, dan sejahtera.
- Penulis :
- Shila Glorya








