
Pantau - Anggota Komisi VII DPR RI, Erna Sari Dewi menyoroti hasil negosiasi antara Kemenperin dan Apple terkait kewajiban Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta rencana investasi Apple di Indonesia.
Negosiasi yang berlangsung selama dua jam pada 7 November 2024 ini dianggap sebagai peluang strategis untuk memperkuat posisi daya tawar Indonesia.
"Kesepakatan yang dicapai harus konkret, terukur, dan memiliki jaminan pelaksanaan yang jelas. Tidak boleh hanya menjadi janji di atas kertas tanpa realisasi," ujar Erna dalam keterangannya kepada media, Rabu (8/1/2025).
Sebagai komisi yang membidangi perindustrian, UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata, dan sarana publikasi, Komisi VII DPR RI menilai pentingnya memastikan hasil negosiasi dengan Apple dapat memberikan dampak positif bagi sektor UMKM dan ekonomi kreatif.
Erna menekankan bahwa Apple diharapkan berkontribusi nyata melalui transfer teknologi kepada tenaga kerja lokal, melibatkan pelaku UMKM dalam rantai pasok perusahaan, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar mampu bersaing secara global.
Baca Juga: Proposal Apple Disebut Masih Pakai Skema Inovasi
“Kita butuh hasil yang konkret seperti pembangunan fasilitas produksi, keterlibatan langsung UMKM, dan transfer teknologi yang signifikan. Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar konsumsi tanpa manfaat jangka panjang bagi ekonominya,” tambah Erna.
Erna juga menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap kesepakatan yang dicapai. Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap tawaran dari Apple benar-benar dilaksanakan untuk menciptakan dampak berkelanjutan bagi perekonomian nasional.
Komisi VII DPR RI berkomitmen untuk terus mengawal perkembangan negosiasi ini agar kepentingan nasional tetap menjadi prioritas utama.
"Dukungan publik kepada Kemenperin adalah modal besar untuk mendorong hasil negosiasi yang menguntungkan bagi bangsa. Kita harus gunakan momentum ini dengan sebaik-baiknya," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas