HOME  ⁄  Ekonomi

BKPM: Singapura Dominasi Investasi di Indonesia

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

BKPM: Singapura Dominasi Investasi di Indonesia

Pantau.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi triwulan pertama 2020 telah mencapai Rp210,7 triliun. Dari angka itu, Rp98 triliun di antaranya merupakan Penanaman Modal Asing (PMA).

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan ada lima negara yang sejauh ini masih menjadi investor terbesar di Indonesia. Pertama adalah Singapura dengan investasi sebesar USD2,7 miliar.

Kemudian China dengan investasi mencapai USD1,3 miliar. Kemudian disusul dengan Hong Kong dengan nilai investasi USD600 juta. Lalu di posisi keempat ada negeri samurai atau Jepang dengan nilai investasi US600 juta. Sementara di tempat kelima ada negeri Jiran Malaysia dengan investasi mencapai USD500 juta. "Negara Singapura masih mendominasi (PMA) dengan USD2,7 miliar, lalu China USD1,3 miliar, Hong Kong, Jepang dan Malaysi," ujar Bahlil Lahadalia dalam telekonferensi, Senin (20/4/2020).

Baca juga: Berkunjung ke Pabrik Hyundai, Kepala BKPM Pastikan Investasi 'On the Track'

Berdasarkan wilayah, realisasi PMA dan PMDN mayoritas juga masih didominasi di pulau Jawa. Jika dirinci, sebaran investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 102,4 triliun atau 48,6 persen dibandingkan di Pulau Jawa sebesar Rp 108,3 triliun atau 51,4 persen. "Ke depan Jawa dan Luar Jawa bisa berimbang. Jawa 54 persen tahun lalu," tambah Bahlil.

Untuk lima besar provinsi yang memiliki realisasi terbesar adalah Jawa Timur Rp 31,4 triliun atau 14,9 persen. Kemudian disusul Jawa Barat Rp 29,9 triliun atau 14,2 persen.

Di mana ada DKI Jakarta Rp 20,1 triliun atau 9,6 persen. Lalu ada Jawa Tengah dan Riau dengan angka investasi masing-masing Rp 19,3 triliun atau 9,1 persen, dan Rp 12,8 triliun atau 6 persen.

Baca juga: Ekonomi Dilanda Wabah Korona, BKPM: Investasi Perlu di Garda Terdepan

Bahlil juga menambahkan investasi PMA yang masuk di triwulan I ini, sebagian besar berada pada sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, yaitu US'1,5 miliar dengan total 323 proyek.

Kemudian, investor asing juga menanamkan modalnya sektor listrik, gas, dan air sebesar USD 868,6 juta atau 220 proyek serta sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi USD 806 juta sebanyak 346 proyek.

Selanjutnya, sejumlah investasi asing juga masuk pada sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar USD602,9 juta dengan total 490 proyek, serta industri kimia dan farmasi sebesar USD 569,4 juta dengan jumlah 508 proyek.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta