
Pantau.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D Justin Andrian mengatakan anggaran rumah uang muka nol rupiah atau DP 0 Rp sebagai salah satu program prioritas Pemprov DKI pada 2020 dipotong karena masih banyak unit kosong.
"Mungkin salah satu alasan itu (rumah DP 0 Rp) di-hold karena ada Rusunawa tersedia 6.000 unit," ujar Justin saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Kamis (28/11/2019).
Justin mengatakan dari sejumlah rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) itu ditemukan banyak yang kosong dan tak berpenghuni di Pondok Kelapa, Jakarta Timur sementara pembangunan masih terus dilakukan.
Baca juga: Duh! Enggak Semua Warga DKI Bisa Ajukan Rumah DP 0 Rupiah
Selanjutnya Justin mengatakan selama masa reses, ia menemukan masih banyak masyarakat yang merasa sosialisasi rumah DP 0 Rp kurang. "Pas saya reses, masyarakat banyak yang tak tahu, misalnya mekanismenya," ujar politikus Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Menanggapi pemotongan anggaran pada program prioritasnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu, ia mengatakan hal tersebut masih dapat dikondisikan.
"Ya masih dalam pembicaraan tunggu sampai final RAPBD. Nanti mudah-mudahan bisa dibahas semuanya," kata Anies.
Baca juga: Anies Sebut Fase Konstruksi Rumah Nol Rupiah Telah Mencapai 97 Persen
Sebelumnya, DPRD DKI memangkas beberapa anggaran Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 yang dianggap tidak terlalu penting.
Contohnya adalah anggaran rumah DP 0 Rp menjadi Rp500 miliar yang pada pengajuan KUA-PPAS dianggarkan sebesar Rp2 triliun.
Pada Rapat Paripurna kedua disetujui besaran anggaran untuk rumah DP 0 Rp menjadi Rp1 triliun. Akhirnya, anggaran disepakati Rp500 miliar dalam penandatanganan nota kesepakatan (MoU) KUA-PPAS APBD 2020 di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis.
- Penulis :
- Kontributor TIH