
Pantau.com - Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh setiap orang dalam memilih sebuah asuransi jiwa. Pertama, bisa dari segi besaran uang pertanggungan, besaran premi, dan waktu pertanggungannya. Namun, ada juga yang tak kalah penting untuk diperhatikan yaitu, kesehatan perusahaan asuransi jiwa itu sendiri.
Kita tentunya tidak mau menjadi korban gagal bayar klaim dari sebuah perusahaan asuransi. Oleh karena itu, mengetahui riwayat sebuah perusahaan asuransi tentu hal yang wajib dilakukan. Salah satu indikator kunci yang dapat dilihat adalah risk based capital (RBC).
Baca juga: Dikabarkan Raup Laba, BPJS Kesehatan: Kami Menganut Prinsip Nirlaba
RBC adalah rasio solvabilitas yang kerap kali dipandang sebagai indikator kesehatan keuangan perusahaan asuransi. RBC juga bisa dikatakan sebagai kemampuan membayar utang jangka panjang. Pemerintah Indonesia menetapkan, tingkat RBC minimum yang harus dimiliki perusahaan asuransi maupun reasuransi adalah, 120 persen.
Seandainya sebuah perusahaan asuransi memiliki RBC 300 persen, maka perusahaan asuransi yang bersangkutan bisa membayar “tiga kali lipat” dari seluruh utangnya. Tentu saja indikator RBC juga menunjukkan kemampuan perusahaan asuransi tersebut dalam membayar klaim.
Pantau.com menukil informasi dari Lifepal yang membuat daftar perusahaan asuransi yang dinilai memiliki keuangan sehat. Selain RBC, penilaian juga berdasarkan total aset dan pendapatan bersih di laporan keuangan mereka yang dirilis pada kuartal pertama 2020.
Hanwha Life Jadi Perusahaan Asuransi dengan RBC tertinggi
Daftar perusahaan Asuransi. (Foto: Lifepal)Di kuartal I 2020, Hanwha Life menjadi perusahaan asuransi dengan tingkat RBC paling tinggi di antara yang lain. Hanwha diikuti oleh empat asuransi lain yang memiliki RBC empat digit, mereka adalah PFI Mega Life dengan tingkat RBC 2047 persen, Ace Life Assurance di 1931 persen, Panin Dai Ichi 1482 persen, dan Tokio Marine 1122 persen.
Seperti diketahui, perusahaan asuransi yang dulu bernama Korea Life ini masuk ke Indonesia pada tahun 2013. Korea Life sendiri berubah nama pada tahun 2012 usai bergabung dengan Hanwha Group dan membuka operasi di berbagai negara.
Meski mencatatkan RBC tertinggi, asuransi pertama di Negeri Ginseng ini mencatatkan kerugian sebesar Rp5 miliar di kuartal I 2020, jumlah kerugian ini dinyatakan meningkat dari yang sebelumnya Rp718,5 juta. Sementara itu, total aset Hanwha Life di kuartal I 2020 juga tercatat Rp2 triliun.
Baca juga: Ingin Kurangi Risiko Pertanian? Daftarkan Saja ke Asuransi Usaha Tani Padi
Lima asuransi yang catat nilai aset dan pendapatan tertinggi di kuartal I 2020
Di kuartal I 2020, Prudential tampaknya menjadi pemenang untuk kategori asuransi dengan aset dan laba komprehensif tertinggi. Seperti yang tercantum di laporan keuangan kuartal I 2020 mereka, total aset perusahaan asuransi asal Inggris ini sejatinya menurun 20 persen dibanding tahun sebelumnya dari Rp82,1 triliun di 2019 jadi Rp65,3 triliun di 2020.
Kemudian, Prudential diikuti oleh AIA dengan total aset Rp53,4 triliun, Manulife dengan jumlah aset Rp47,8 triliun, Allianz di angkaRp 32,2 triliun, dan Indolife yang mengantongi aset Rp31,5 triliun.
Baca juga: Dirut Jiwasraya Beberkan Fakta Penyebab Gagal Bayar
Bicara soal RBC, Prudential berada di posisi 8 dengan tingkat RBC 635 persen. Senada dengan aset, laba dari Prudential juga mengalami penurunan secara per tahun. Hanya saja, besarnya penurunan laba Prudential adalah 10,8 persen yaitu dari Rp1,27 triliun di 2019 jadi Rp1,13 triliun di 2020.
Adapun empat asuransi lain yang menduduki posisi lima besar di kategori laba tertinggi selain Prudential adalah, Indolife dengan total laba Rp379 miliar, Asuransi Sinarmas Rp147 miliar, Capital Life Indonesia dengan perolehan laba Rp121 miliar, dan Lippo General Insurance di Rp78 miliar.
Itulah 27 perusahaan asuransi yang tercatat memiliki tingkat RBC cukup baik, dan disertai dengan jumlah aset serta laba bersihnya di kuartal I 2020. Pastikan, setelah mengetahui produk, manfaat, uang pertanggungan, dan jumlah premi yang dibayarkan, Anda mengetahui kesehatan finansial dari perusahaan yang akan menanggung risiko finansial Anda.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta