
Pantau - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dihujat netizen lantaran mengaku kecewa dan sedih Indonesia dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA, padahal Ganjar merupakan salah satu yang menolak Israel untuk berlaga di Indonesia. Media sosial milik politikus PDIP itu banjir hujatan netizen.
Pengamat Politik, Ujang Komarudin menilai bahwa perhitungan Ganjar agak keliru soal penolakan terhadap kedatangan Israel ke Indonesia.
"Perhitungan Ganjar agak salah, agak keliru juga diam. Dia sebagai Wakil pemerintah pusat sebagai Gubernur mestinya jalan seiring dengan pemerintah pusat ya, bukan malah menolak ya. Itu saja sudah salah," kata Ujang Komarudin kepada Tim Pantau.com, Jumat (31/3/2023).
"Saya melihatnya ini sebagai sesuatu yang harus dievaluasi ya. Kenapa Ganjar menolak? Kenapa PDIP menolak? Padahal dulu tahun 2015 atlet badminton israel datang, febuari kemarin datang, kenapa ga ada penolakan?," sambungnya.
Ujang menilai hal tersebut harus dijadikan catatan dan evaluasi bagi Indonesia. Ia juga mengaku prihatin atas duka anak bangsa usai batalnya Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia.
"Sekali lagi ini lucu, piala dunia ini ditolak ini menjadi catatan sendiri Oleh karena itu saya melihatnya prihatin terkait dengan pembatalan itu dan pastinya ini menjadi evaluasi kita semua sebagai anak bangsa dan yang lucunya lagi yang menolaknya adalah partai pemerintah pada pendukung Jokowi dan satu rumah lagi kan partai PDIP," kata Ujang.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia Umar S. Bakry yang menilai, pembatalan tersebut akibat suara sejumlah kalangan yang menolak partisipasi timnas Israel pada ajang tersebut.
Ia menyebut, dua kepala daerah dari PDIP, yakni I Wayan Koster dan Ganjar Pranowo telah sukses mempermalukan Presiden Jokowi di mata dunia.
“Sikap Ganjar dan Koster yang menolak kehadiran timnas Israel berbuntut dibatalkannya pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia, sama saja telah menampar muka presiden di pentas dunia,” ujar Umar dalam keterangan tertulis, Kamis (30/3/2023).
Padahal, kata Umar, Presiden Jokowi sudah jauh-jauh hari bersinergi bersama PSSI dengan mengucurkan dana yang tidak sedikit untuk mempersiapkan segala hal dalam pagelaran Piala Dunia U-20.
“Upaya kerja keras Presiden Jokowi selama lebih dari 4 tahun dengan telah mengucurkan dana triliunan rupiah musnah seketika akibat penolakan tersebut,” katanya.
Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 akan berdampak luas. Para pemain timnas U-20 yang telah menguras tenaga dan keringat untuk mempersiapkan diri tampil di ajang bergengsi tersebut harus mengubur impiannya.
“Para penolak kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 telah memberangus masa depan ratusan ribu anak Indonesia di bidang sepakbola,” tandasnya.
Pengamat Politik, Ujang Komarudin menilai bahwa perhitungan Ganjar agak keliru soal penolakan terhadap kedatangan Israel ke Indonesia.
"Perhitungan Ganjar agak salah, agak keliru juga diam. Dia sebagai Wakil pemerintah pusat sebagai Gubernur mestinya jalan seiring dengan pemerintah pusat ya, bukan malah menolak ya. Itu saja sudah salah," kata Ujang Komarudin kepada Tim Pantau.com, Jumat (31/3/2023).
"Saya melihatnya ini sebagai sesuatu yang harus dievaluasi ya. Kenapa Ganjar menolak? Kenapa PDIP menolak? Padahal dulu tahun 2015 atlet badminton israel datang, febuari kemarin datang, kenapa ga ada penolakan?," sambungnya.
Ujang menilai hal tersebut harus dijadikan catatan dan evaluasi bagi Indonesia. Ia juga mengaku prihatin atas duka anak bangsa usai batalnya Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia.
"Sekali lagi ini lucu, piala dunia ini ditolak ini menjadi catatan sendiri Oleh karena itu saya melihatnya prihatin terkait dengan pembatalan itu dan pastinya ini menjadi evaluasi kita semua sebagai anak bangsa dan yang lucunya lagi yang menolaknya adalah partai pemerintah pada pendukung Jokowi dan satu rumah lagi kan partai PDIP," kata Ujang.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia Umar S. Bakry yang menilai, pembatalan tersebut akibat suara sejumlah kalangan yang menolak partisipasi timnas Israel pada ajang tersebut.
Ia menyebut, dua kepala daerah dari PDIP, yakni I Wayan Koster dan Ganjar Pranowo telah sukses mempermalukan Presiden Jokowi di mata dunia.
“Sikap Ganjar dan Koster yang menolak kehadiran timnas Israel berbuntut dibatalkannya pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia, sama saja telah menampar muka presiden di pentas dunia,” ujar Umar dalam keterangan tertulis, Kamis (30/3/2023).
Padahal, kata Umar, Presiden Jokowi sudah jauh-jauh hari bersinergi bersama PSSI dengan mengucurkan dana yang tidak sedikit untuk mempersiapkan segala hal dalam pagelaran Piala Dunia U-20.
“Upaya kerja keras Presiden Jokowi selama lebih dari 4 tahun dengan telah mengucurkan dana triliunan rupiah musnah seketika akibat penolakan tersebut,” katanya.
Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 akan berdampak luas. Para pemain timnas U-20 yang telah menguras tenaga dan keringat untuk mempersiapkan diri tampil di ajang bergengsi tersebut harus mengubur impiannya.
“Para penolak kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 telah memberangus masa depan ratusan ribu anak Indonesia di bidang sepakbola,” tandasnya.
- Penulis :
- renalyaarifin