
Pantau.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan pemerintah tidak memilih lockdown untuk menekan penyebaran COVDI-19 yang belakangan semakin mengganas.
Dalam podcast Deddy Corbuzier, Luhut yang juga menjadi Koordinator PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali itu ditanya soal nama pembatasan bagi masyarakat yang kerap berubah, mulai dari PSBB, PPKM Mikro hingga kini PPKM Darurat.
Baca juga: Wapres: Pemerintah Telah Ambil Langkah Extraordinary Atasi COVID-19 Sejak 2020
"PSBB itu kan lahirnya dari bawah, di satu provinsi pengin dia melakukan itu dia bikin nanti diajukan ke pemerintah disahkan oleh Kementerian Kesehatan. Kalau PPKM ini tuh dari pusat, bisa langsung ke berbagai provinsi atau secara nasional. Jadi dua hal yang berbeda itu," ujar Luhut, dikutip Selasa (6/7/2021).
Luhut menjelaskan sempat ada juga pilihan PPKM Mikro namun menurutnya tidak ada yang aneh dari kebijakan PPKM Mikro. Namun di tengah situasi corona melonjak di Jawa dan Bali, kebijakan itu tak bisa diterapkan.
"Mikro ini tadi saya bilang tidak ada yang aneh Mikro kita mau seperti Jakarta kita mau beberapa spot-spot saja yang kita buat. Karena itu juga dimungkinkan nah sekarang keadaan darurat ini kita ambil lebih besar lagi," jelas Luhut.
Luhut kemudian menjawab pertanyaan soal lockdown. Menurutnya, pemerintah tidak mengambil pilihan lockdown karena memikirkan nasib rakyat. "Kenapa nggak Jakarta lockdown, beres, Pak," tanya Deddy.
Baca juga: WNA yang Masuk Indonesia Dipastikan Ikuti Standar Dunia, Luhut Beri Penjelasan Lengkapnya
"Lockdown itu gini, tidak segampang itu juga, mati semua rakyat nanti kalau kita lockdown. Jadi kita pikir-pikir bagaimana saya kan sudah bilang tadi, bagaimana kita nyeimbangkan, masih bisa," ujar Luhut.
"Jadi kita timbang-timbang matang. Makanya saya bilang tadi, proses pengambilan keputusan itu tidak sesederhana itu, tidak satu angle aja kita lihat. Banyak pertimbangan-pertimbangan lain sebelum go."
rn- Penulis :
- Noor Pratiwi