
Pantau.com - Bencana pada 2020 di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten memberi pesan penting bagi penghuninya. Bahwa sedang ada masalah dengan kondisi ekosistem di sana.
"Ada yang disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi, tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana. Banyak hal," kata Presiden Joko Widodo usai membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia, di Jakarta.
Dengan kondisi itu, cara pencegahan banjir pun terus dilakukan, baik di hulu, kawasan tengah hingga kawasan hilir. Pada saat acara berdiskusi bersama wartawan pada Jumat 19 Januari 2020, dia mengatakan penanganan banjir harus ditangani dari hulu hingga ke hilir secara terpadu. "Penanganan ini dari hulu sampai hilir harus satu garis. Tidak bisa kerja sendiri-sendiri," katanya.
Di kawasan hulu baik di Bogor, Jawa Barat, maupun Lebak, Banten, dia memerintahkan untuk dilakukan rehabilitasi kawasan hutan. Penghijauan kembali bukit dan areal pegunungan diharap bisa menyimpan air dan mengurangi laju air ke kawasan yang lebih rendah. Tanaman vertiver atau akar wangi pun dipilih untuk ditanam sebagai penghijauan bukit selain tanaman kayu keras.
Sebelumnya ia juga memerintahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menyiapkan bibit vertiver sehingga program penghijauan dapat dilakukan pada Januari-Februari 2020, terutama di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Baca juga: Tercatat 6 Kecamatan di Kabupaten Bandung Masih Terendam Banjir
"Termasuk juga nanti saya minta ke KLHK agar sebanyak-banyaknya disiapkan di kabupaten-kabupaten yang ada untuk tanaman kerasnya," kata Jokowi.
Selain itu, pembangunan bendungan, waduk, dan situ juga dilakukan oleh pemerintah pusat. Saat ini tengah dibangun dua bendungan di Kabupaten Bogor yakni Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi.
Jokowi mendorong pemerintah daerah untuk membangun embung-embung penampung air. Untuk perbaikan di kawasan tengah, dirinya menjelaskan pemerintah pusat akan melebarkan sejumlah sungai nasional yang mengalir menuju Jakarta. "Di Jakarta ini ada 14 sungai, bukan hanya Ciliwung saja. Ada Pesanggrahan, Buaran, Cipinang, Sunter, dan lainnya. Semuanya perlu dilebarkan," kata Jokowi.
Pemerintah akan mengikuti "master plan" Drainase dan Pengendalian Banjir Jakarta 1973.
rn- Penulis :
- Widji Ananta