
Pantau.com - Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Maarif enggan berkomentar banyak terkait pidato Presiden Jokowi dihadapan para menteri yang menggambarkan ketidakpuasannya dalam penanganan dampak COVID-19, dan mengancam reshuffle.
"No comment," kata dia kepada Pantau.com melalui pesan elektronik, Senin (29/6/2020).
"Kan Hak dia itu."
Baca juga: Presiden Jokowi Buka Opsi Reshuffle kepada Menteri yang Kerja Biasa Saja
Teguran keras dan arahan tegas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta pada 18 Juni 2020 diputuskan untuk dirilis, agar dapat diketahui publik secara luas.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI Bey Triadi Machmudin mengatakan, awalnya Sidang Kabinet Paripurna tersebut bersifat intern.
"Namun setelah kami pelajari pernyataan Presiden, banyak hal yang baik, dan bagus untuk diketahui publik, sehingga kami meminta izin kepada Bapak Presiden untuk mempublikasikannya. Makanya baru dipublish hari ini," kata Bey, saat dikonfirmasi, Minggu 28 Juni 2020.
Baca juga: Tanggapan PA 212 Soal Sosok Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil
Dalam video arahan Presiden Jokowi tersebut baru dikeluarkan oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden pada channel YouTube Sekretariat Presiden. Reshuffle pun terucap oleh sang presiden.
"Bisa saja, membubarkan lembaga, bisa saja 'reshuffle'. Sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, kalau bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Presiden Jokowi sambil mengangkat kedua tangannya.
rn- Penulis :
- Widji Ananta