Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ricky Rizal Tolak Perintah Sambo Tembak Brigadir J: Saya Tidak Kuat Mentalnya Pak

Oleh Firdha Rizki Amalia
SHARE   :

Ricky Rizal Tolak Perintah Sambo Tembak Brigadir J: Saya Tidak Kuat Mentalnya Pak
Pantau - Ricky Rizal menceritakan kronologi saat dirinya menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Mulanya, ketika baru sampai dari rumah Magelang, ia dipanggil oleh Ferdy Sambo di rumah Sanguling. Ricky mengaku saat itu ditanya mengenai apa yang terjadi di Magelang. Namun karena ia tidak mengetahui apapun, Sambo lalu bercerita bahwa istrinya, Putri Candrawathi, telah dilecehkan oleh Brigadir J.

"Saya duduk di depan bapak, sampai di situ bapak tanya 'ada kejadian apa di Magelang?' 'Siap Pak saya tidak tahu Pak'. Diam bapak tarik napas terus nangis. Terus bilang 'Ibu sudah dilecehkan sama Yosua'. Saya kaget, dilecehkan? Kapan ini kejadiannya? Terus apa motif pelecehannya?," ujar Ricky saat sidang di Pengadlan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022).

Kemudian, kata Ricky, Sambo mau memanggil Brigadir J dan memerintahkan dirinya untuk menembak Brigadir J. Mendapat perintah itu, ia menolak karena tidak kuat mental.

"'saya mau panggil dia, kamu backup saya, amankan saya, kalau dia melawan kamu berani enggak nembak dia?' 'siap Pak saya enggak berani Pak', 'kenapa?', 'siap saya enggak kuat mentalnya Pak', setelah itu diam tapi nangis Yang Mulia 'panggil Richard', siap pak siap Pak," katanya.

Setelah menolak perintah Sambo, ia langsung bergegas memanggil Bharada Richard Eliezer (Bharada E). Ricky mengaku masih bertanya-tanya mengenai kebenaran pelecehan yang dilakukan Brigadir J ke Putri Candrawathi.

"Saya turun ke lantai satu saya sempat cari Richard ke area ajudan. Saya bingung, apa ini pelecehan yang mana, kapan terjadinya? Apa iya? antara percaya tidak percaya, masa iya sih Yosua tega, tega sekali Yosua sama ibu kalau sampai seperti itu. Terus bentuk pelecehannya apa?, saya juga takut, karena saya paling senior di Magelang, saya ditugaskan jaga anaknya dan keluarganya ketika di Magelang kok bisa ada kejadian ini saya enggak tahu," ujar Ricky.

Kemudian, ia menuju ke garasi depan lalu melihat Bharada E dan langsung meminta Bharada E untuk menemui Ferdy Sambo. Saat itu ia mengaku masih percaya tidak percaya soal pelecehan itu.

"Saya ke garasi depan, saya lihat Richard lagi duduk-duduk di bangku itu saya hampiri, sambil masih perasaan percaya nggak percaya kok tega Yosua padahal ibu baik, masa iya sih tega. 'Chad dipanggil bapak', 'kenapa?' 'Nggak tahu'. Saya lihat Richard masuk ke dalam area rumah, saya duduk di situ sambil mikir, apa ini? Kapan? Kok bisa saya nggak tahu? Apa yang kemarin? Kok ibu nggak ada cerita apa-apa ke saya? Kuat (Kuat Ma'ruf) juga nggak bilang kalau ibu pelecehan? dan Richard juga nggak cerita apa-apa ke saya Yosua juga cerita atau apa," imbuhnya.

Ricky Rizal bersama Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, dan Kuat Ma'ruf didakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Adapun peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Jumat (8/7) di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Saat itu, Sambo menjabat sebagai mantan Kadiv Propam Polri.
Penulis :
Firdha Rizki Amalia