Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Walkot Danny Pamonto soal Banjir di Makassar: Harusnya Developer Tanggung Jawab

Oleh Firdha Rizki Amalia
SHARE   :

Walkot Danny Pamonto soal Banjir di Makassar: Harusnya Developer Tanggung Jawab
Pantau - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pamonto mengatakan bahwa banjir yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan, itu tidak lazim. Menurutnya, banjir yang terjadi itu tidak lepas dari campur tangan pengembang perumahan. Ia juga meminta mereka untuk bertanggung jawab.

"Seharusnya juga yang bertanggung jawab developer. Seharusnya mereka yang tanggung jawab," ujar Danny kepada wartawan, Minggu (25/12/2022).

Danny menilai banjir ini dipicu oleh pembangunan perumahan yang tidak teratur. Karena hal itu, ia akan segera memanggil para pengembang yang wilayahnya terendam banjir.

"Saya juga mau mengumpulkan semua developer untuk membicarakan ini," katanya.

Danny juga menyebut terdapat sejumlah perumahan yang kondisinya tidak layak. Salah satunya, banyak membangun di daerah-daerah air.

"Tidak layak sebenarnya. Perizinan Sekarang kan sudah ada. Kebetulan ini sudah lama di zaman saya itu saya tidak perkenankan daerah-daerah air jadi permukiman," katanya.

Sebelumnya, Danny mengakui banjir kali ini menjadi yang terparah dan tidak lazim karena terjadi dua kali dalam kurun waktu dua bulan. Ia menyebut jumlah rumah yang terdampak semakin banyak. Pertama, pada 18-20 November 2022. Kedua sekarang ini di mana banjir terjadi sejak sejak Jumat (23/12) hingga kini.

"Banjir yang kedua kalinya dalam dua bulan ini tidak lazim. Inilah yang paling parah karena daerah-daerah yang tidak biasa mengungsi itu mengungsi," kata Danny kepada wartawan, Minggu (25/12).

Salah satu bukti parahnya ialah Masjid Muhajirin di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala. Menurutnya, masjid itu selama ini tidak pernah terdampak banjir.

"Sampai-sampai Masdjid Muhajirin itu yang tadinya bisa diakses darat dari dulu, itu sudah terkepung dengan banjir," ucapnya.

Danny pun telah meminta para camat di Makassar untuk membuat forum bersama seluruh warga yang terdampak banjir. Camat diminta untuk menyerap aspirasi warga agar ada solusi untuk mengalirkan air yang tertutup sehingga memicu banjir.

"Saya sudah perintahkan camat bikin forum semua yang terdampak banjir supaya aspirasinya menjadi kuat karena banyak aliran air yang tertutup," kata Danny.

"Perlu dukungan masyarakat dan dukungan semua pihak untuk meluruskan air ini yang mestinya jalan (mengalir_red), jadi terhambat," lanjutnya.

Baca Juga: BPBD: Banjir di Makassar Rendam 3.046 Rumah, 7.859 Jiwa Terdampak
Penulis :
Firdha Rizki Amalia