
Pantau - Presiden Joko Widodo secara terbuka mengaku akan tetap cawe-cawe di Pemilu 2024. Pernyataan itu mendapat tanggapan beragam dari sejumlah tokoh.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera memberi kritik terkait pernyataan Presiden Jokowi tersebut. Ia mengingatkan agar TNI-Polri untuk tidak ikut-ikutan dalam politik.
“Jika presiden beralasan 'demi negara', yg paling depan jaga negara adalah TNI, Polri, penegak hukum, intelijen, dll. Semoga mereka tdk ikut cawe2 seperti presidennya,” cuit Mardani lewat akun Twitter-nya, Selasa (30/5/2023).
Sebelumnya, saat bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media serta content creator seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra, Presiden Jokowi menegaskan akan melakukan cawe-cawe.
Jokowi mengatakan cawe-cawe yang dimaksud terkait Pemilu 2024. Ia beralasan, Indonesia hanya memiliki waktu 13 tahun ke depan demi menjadi negara maju.
“Untuk bisa keluar kita cuma punya waktu 13 tahun dan itu sangat-sangat tergantung pada calon presiden di masa yang akan datang yang akan bisa membawa Indonesia ke next level, karena alasan itulah kemudian saya akan cawe-cawe untuk itu,” kata Jokowi.
Pihak Istana lewat keterangan resminya menyebut, konteks ucapan Jokowi soal cawe-cawe negara dalam Pemilu adalah ingin memastikan pelaksanaan Pemilu serentak 2024.
Presiden memiliki kepentingan agar Pemilu berjalan dengan baik tanpa meninggalkan polarisasi.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera memberi kritik terkait pernyataan Presiden Jokowi tersebut. Ia mengingatkan agar TNI-Polri untuk tidak ikut-ikutan dalam politik.
“Jika presiden beralasan 'demi negara', yg paling depan jaga negara adalah TNI, Polri, penegak hukum, intelijen, dll. Semoga mereka tdk ikut cawe2 seperti presidennya,” cuit Mardani lewat akun Twitter-nya, Selasa (30/5/2023).
Sebelumnya, saat bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media serta content creator seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra, Presiden Jokowi menegaskan akan melakukan cawe-cawe.
Jokowi mengatakan cawe-cawe yang dimaksud terkait Pemilu 2024. Ia beralasan, Indonesia hanya memiliki waktu 13 tahun ke depan demi menjadi negara maju.
“Untuk bisa keluar kita cuma punya waktu 13 tahun dan itu sangat-sangat tergantung pada calon presiden di masa yang akan datang yang akan bisa membawa Indonesia ke next level, karena alasan itulah kemudian saya akan cawe-cawe untuk itu,” kata Jokowi.
Pihak Istana lewat keterangan resminya menyebut, konteks ucapan Jokowi soal cawe-cawe negara dalam Pemilu adalah ingin memastikan pelaksanaan Pemilu serentak 2024.
Presiden memiliki kepentingan agar Pemilu berjalan dengan baik tanpa meninggalkan polarisasi.
- Penulis :
- Aditya Andreas