
Pantau.com - Didi Kempot karirnya semakin bersinar ditahun 2019. Bahkan maestro campursari itu, mendapat julukan dari para penggemarnya sebagai The Godfather of Broken Heart, tak sedikit juga yang menjulukinya sebagai Lord of Broken Heart.
Diusia yang tak muda lagi, penyanyi yang selalu melantunkan lagu-lagu patah hati berbahasa Jawa itu membuktikan usia tak menjadi penghalang untuk terus berkarya.
Baca juga: Siap-Siap Ambyar, Bulan Depan Didi Kempot Akan Gelar Konser Lebih Intim
Pria berusia 52 tahun itu bahkan memiliki pemuja fanatik dari kalangan muda.
Ditemui di kawasan Jakarta Barat, Kamis malam (12/12/2019), Didi menanggapi kesuksesannya tersebut dengan rasa syukur.
"Ya mungkin Tuhan cinta sama saya haha. Jadi akhirnya dikasih lagi kebisaan untuk berseni, berkarya, dan bisa membuat teman-teman muda mau mendengarkan lagu-lagu tradisional, ternyata luar biasa," ucap Didi Kempot.
Pria yang kerap menggunakan blankon ini justru mengaku tak memiliki resep khusus agar karya atau lagunya disukai banyak orang.
"Seni tidak ada batas umur. Kalau kita terus berkarya, insya Allah pasti bisa diterima," tambahnya.
Baca juga: Ambyar, Didi Kempot Jadi Brand Ambassador E-Commerce Asing
Sekedar informasi, Didi Kempot memulai karirnya pada tahun 1984 sebagai musisi jalanan di Solo. Kemudian, tahun 1987, Didi Kempot hijrah ke Jakarta, masih sebagai pengamen jalanan.
Mulai dari situ, julukan Kempot yang merupakan kependekan dari Kelompok Pengamen Trotoar terbentuk, yang menjadi nama panggungnya hingga saat ini. Baru di tahun 1989, Didi Kempot mulai meluncurkan album pertamanya hingga terus berkarya sampai sekarang.
- Penulis :
- Kontributor RYN