Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

3 Hal Ini Bisa Bikin Jorge Lorenzo Bangkit dari Keterpurukannya

Oleh Kontributor WIL
SHARE   :

3 Hal Ini Bisa Bikin Jorge Lorenzo Bangkit dari Keterpurukannya

Pantau.com - Pembalap asal Spanyol, Jorge Lorenzo saat ini memang berada pada masa terpuruknya, hingga saat ini ia memang belum terlihat batang hidungnya dalam pertarungan papan atas musim ini. Namun Lorenzo dipercaya masih memiliki kemungkinan kembali ke performa terbaiknya.

Hal itu bahkan diyakini oleh berbagai para legenda ia akan mampu kembali ke masa kejayaannya. Seperti diketahui Jorge Lorenzo sedang berada pada titik terendahnya. Pemenang lima gelar juara dunia itu tidak mampu finis di posisi 10 besar pada musim debutnya bersama Repsol Honda.

Baca Juga: Zarco Gagal di KTM, Bierer: Itu Sangat Absurd!

Awal musim ini, Lorenzo dirundung tiga cedera sekaligus, yakni keretakan tulang radius dan patah tulang scapohid pergelangan tangan kiri, serta keretakan tulang rusuk kanan pertama usai kecelakaan di Qatar. Cedera inilah yang menghambat adaptasinya dengan motor RC213V.

Namun, jika ditelaah kembali, menurunnya performa Lorenzo pada musim ini bukanlah akibat dari kesalahannya semata, sehingga ia dipercaya memiliki peluang besar untuk kembali ke penampilan terbaiknya.

Diansir dari Tuttomotoriweb ada syarat yang harus dipenuhi olehnya agar Lorenzo bisa kembali ke perfra terbaiknya. Berikut apa saja hal memungkinkan yang akan membuat Lorenzo kembali ke masa Kejayaannya:

1. Pulih dari Cedera

Tentu hal ini menjadi masalah utama untuk para pembalap agar bisa leluasa saat beraada di sirkuit untuk balapan, walaupun cedera merupakan masalah yang normal untuk setiap atlet. Tapi cedera yang dialami Lorenzo sayangnya tidak tiba pada waktu yang tepat.

Setelah dua cedera beruntun pada pengujung musim 2018, Lorenzo mempersulit hidupnya lagi dengan cedera pergelangan tangan jelang tes pramusim MotoGP 2019. Padahal kesempatan uji coba jelas berharga bagi Lorenzo yang saat itu bersiap untuk melakoni musim perdana bersama Repsol Honda.

Tak berhenti disitu, masalah Lorenzo semakin pelik dengan cedera tulang belakang saat sesi latihan bebas GP Belanda pada Juni 2019. Dia pun terpaksa absen selama dua bulan. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan bagi Lorenzo, lebih-lebih motor Honda RC213V dikenal sangat menguras fisik pembalapnya.

Baca Juga: Vinales Pede Raih Hasil Maksimal di GP Thailand

2. Bergabung bersama Yamaha

Hal ini bukan tanpa dasar atau tanpa alasan pati. Seperti diketahui bahwa Jorge Lorenzo beberapa kali mengeluhkan motor Honda RC213V yang kaku dan sulit untuk dikendalikan saat melewati tikungan.

Namun dengan keberadaan Marc Marquez sebagai pembalap utama Honda membuat masukan dari Lorenzo terancam tidak mendapat tanggapan serius. Sehingga kembali ke Yamaha bisa menjadi solusi bagi Lorenzo untuk mengulangi kesuksesannya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa masa kejayaan Lorenzo adalah saat dirinya membalap bersama dengan Yamaha. Ketimbang Ducati, motor Yamaha lebih "kalem" sehingga sangat sesuai dengan karakter balapan Lorenzo yang halus namun juga tegas alias konsisten.

Kombinasi antara karakter dan motor yang sesuai membuat Lorenzo sukses memboyong tiga gelar juara dunia pada musim 2010, 2012, dan 2015.

3. Beradaptasi Dengan Honda

Jorge Lorenzo memang hingga detik ini masih kesulitan beradaptasi dengan motor yang di tungganginya tersebut. Bahkan hal itu juga diungkapkan oleh para legendaris dunia seperti Kevin Schwantz dan Kenny Roberts Sr bahwa Lorenzo masih butuh waktu untuk beradaptasi.

Juara dunia GP 1993, Kevin Schwantz juga memberikan saran, agar Lorenzo tak kesulitan lagi menemukan keseimbangan performa ban Michelin dan RC213V. Karena kalau ia kesulitan mengembangkan hal tersebut ia hanya akan terus dibawa bayang-bayang Marc Marquez rekan klubnya.

Jika nantinya Lorenzo mampu beradaptasi dengan Honda dan menemukan titik kecocokan dengan RC213V, ia bisa merebut kemenangan di mana pun. Hal itu karena ia dinilai memiliki potensi yang luar biasa sehingga ia bisa jadi ancaman besar untuk siapa saja.

Penulis :
Kontributor WIL