
Pantau.com - Idrus Marham menyatakan mundur sebagai Menteri Sosial RI setelah menyambangi Istana Negara dan bertemu Presiden Jokowi secara mendadak pagi tadi, Jumat (24/8/2018).
"Secara moral saya sampaikan jika saya mundur sebagai Menteri Sosial," kata Idrus di Komplek Istana Negara.
Tak hanya itu, Idrus juga mengatakan mundur dari kepengurusan DPP Partai Golkar. Hal itu pun telah ia sampaikan kepada Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
"Sekaligus saya juga mundur dari kepengurusan DPP Partai Golkar," ujarnya.
Baca juga: Idrus Marham Kembali Diperiksa KPK Terkait Suap PLTU Riau-1
Idrus menjelaskan, keputusan tersebut diambil agar lebih fokus menjalani setiap persoalan hukum di KPK. Seperti diketahui, pria berusia 56 tahun itu dikaitkan dengan kasus suap dalam proyek pembangunan PLTU Riau-1. Mantan Wakil Ketua Kondisi Energi DPR Eni Maulani Saragih (Golkar) telah berstatus tersangka.
"Hal ini agar saya lebih fokus menjalani setiap proses hukum di KPK. Saya sudah sampaikan kepada Bapak Presiden," kata dia.
Sebelumnya, Politisi Golkar yang juga Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang mendampingi Idrus Marham juga tidak mau komentar banyak dan hanya meminta bantu doa agar ada jalan terbaik.
"Bantu doa, bantu doa ya," katanya ketika didesak wartawan.
Baca juga: Idrus Marham Kembali Diperiksa KPK Terkait Suap PLTU Riau-1
Ngabalin hanya mengatakan bahwa kedatangannya ke Istana untuk melaporkan kinerja Kemensos dan dampak dari rencana diterbitkan Instruksi Presiden terkait penanganan Gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Melaporkan dampak Inpres yang dikeluarkan Presiden, kinerja Kementerian Sosial. Kita tunggu saja nanti Pak Idrus akan kembali ke Istana," kata Ngabalin.
- Penulis :
- Widji Ananta