
Pantau.com - Saat ini nilai tukar rupiah sesuai data Bloomberg tercatat Rp14.820 per dolar AS. Dalam hal ini tentu banyak jalan untuk membantu penguatan rupiah, salah satunya dengan menundah keberangkatan anda ke luar negeri. Seperti kita ketahui bahwa sejumlah transaksi ke luar negeri diukur dengan dolar dimana itu sangat memperngaruhi mata uang garuda.
Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Menteri Pariwisata, Arief Yahya yang mengimbau masyarakat untuk menunda perjalanan wisata atau jalan-jalan mereka ke luar negeri sebagai upaya membantu pemerintah menekan kebocoran devisa di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.
Arief Yahya berharap masyarakat lebih memilih berwisata di berbagai destinasi menarik di Tanah Air.
"Jadi kami harapkan kita jalan-jalan di dalam negeri saja," katanya, Jumat (7/9/2018).
Baca juga: Pajak Kosmetik Impor Naik? Produk Lokal Ini Tak Kalah Ciamik Girls...
Pariwisata kata dia, menjadi salah satu sektor yang diharapkan bisa mendorong kinerja ekonomi di tengah pelemahan nilai tukar rupiah akibat defisit transaksi berjalan.
Sektor ini menjadi salah satu di antara solusi utama lain di samping meningkatkan ekspor produk dan menekan/mensubstitusi produk impor, meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), dan menerapkan biodiesel B20 untuk mengurangi impor BBM.
"Ini justru menjadi kesempatan bagus bagi kita untuk lebih mengeksplore Indonesia pada saat ini sekaligus meningkatkan nasionalisme kita agar tidak banyak dolar keluar," katanya.
Pihaknya saat ini sedang terus berupaya meningkatkan kinerja sektor pariwisata agar mampu memberikan devisa lebih besar kepada pendapatan negara.
Baca juga: Stop Ribut! Kita Bantu Rupiah Menguat dengan 5 Cara Ini Yuk
Beragam promosi terus dilakukan untuk menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) agar berkunjung ke Indonesia.
Tercatat sampai Juli 2018, sudah lebih dari 9 juta wisman berkunjung ke Tanah Air dan diharapkan sampai akhir tahun jumlahnya terus meningkat sehingga target optimis sebesar 18 juta wisman dapat tercapai
- Penulis :
- Nani Suherni