Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Bali United Go Public, Ini Tanggapan PSSI

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Bali United Go Public, Ini Tanggapan PSSI

Pantau.com - Bali United secara resmi mencatat dirinya sebagai klub sepakbola pertama di Indonesia yang melepas sahamnya ke publik. Ketua Pelaksana Tugas (Plt) PSSI, Iwan Budianto mengaku dengan adanya ini, klub akan semakin terbuka dan transparan.

Seperti diketahui setelah melalui Initial Public Offer (IPO) atau penawaran saham pada Mei lalu, Bali United melakukan pencatatan saham perdana pada Senin (17/6/2019). Perusahaan yang memiliki kode saham BOLA itu menawarkan saham perdana senilai Rp175 per lembar skema IPO.

Dengan adanya ini, Iwan Budianto mengatakan dengan go public tentu membuat keuangan klub akan semakin transparan. Ia pun tidak lupa mengenai hasil dari hal yang dilakukan oleh Bali United ini nantinya.

Baca Juga: Bali United Jadi Klub Liga 1 Pertama yang Gabung ke Bursa Saham

Pria yang akrab disapa IB itu mengatakan Bali United memiliki tempat seperti Merchandise store, toko kecil, Arena bermain ataupun yang lainnya. Nantinya permasalahan mengenai finansial tentu tidak akan sulit atau terkendala masalah apapun.

"Yang pasti yang pertama selamat buat Bali United menjadi yang pertama di sepakbola mencalonkan sahamnya. Menjawab pertanyaan yang tadi itu, yang pasti itu menjadi mimpi kami di PSSI karena seperti yang tadi disampaikan di pembukaan tadi, ketika sebuah klub itu melepas sahamnya, dia akan semakin terbuka, dia dituntut untuk semakin transparan dan sebagainya," ujar Iwan Buadianto di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/6/2019).

Hal itu pun menjadi harapan tersendiri buat PSSI. "Nah itu yang kita pengen di sepakbola kita, kalau seluruh peserta kompetisinya itu punya transparansi yang sama seperti seluruh klub yang melepas sahamnya ke bursa, pasti sepakbolanya akan semakin bagus, dari segi finansial, dari segi segalanya lah," tambahnya.

Sementara ketika ditanya mengenai aturan atau regulasi yang ada di PSSI sendiri seperti apa dan bagaimana? IB mengaku PSSI masih akan mempelajari hal tersbut.

Baca Juga: Spaso Puji Langkah Bali United Melantai di BEI

"Sementara kita masih di tataran larangannya itu cross ownership, terkait sama kepemilikan, kita akan pelajari itu, cross ownership itu apakah pemilik klub yang lain tidak boleh membeli saham yang lain. Kalau misalnya jumlahnya tidak pada saham yang mayoriti, yang tidak sebagai saham pengendali, apakah itu boleh atau tidak, kita sedang konsultasikan ke FIFA, tapi rasanya sih bukan saham mayoritas pastinya sih gak ada masalah," ungkapnya.

Sementara itu, secara terpisah Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, mengatakan langkah dengan melakukan Go Public akan lebih bagus untuk semua, dari tim hingga suporter yang ada.

"IPO ini adalah suatu cara untuk kita menjadi lebih transparan dan akuntabel, di luar itu tanya soal regulasi lebih teknisnya di statuta kita mengatur, ada namanya komite audit dan independent compiler. PSSI sendiri under going audit dan compiler itu setahunnya dua kali, baik dari internal sendiri yang akan selesai beberapa hari lagi di bulan juni dan juga dari FIFA yaitu FIFA central audit review," tukasnya.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta