Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Bali United Jadi Klub Liga 1 Pertama yang Gabung ke Bursa Saham

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Bali United Jadi Klub Liga 1 Pertama yang Gabung ke Bursa Saham

Pantau.com - PT Bali Bintang Sejahtera melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada perdagangan hari ini, Senin (17//6/2019). Pengelola manajemen klub sepakbola Bali United ini menjadi klub Indonesia pertama yang ikut bergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI) di 2019.

Perseroan melepas sebanyak-banyaknya 2 miliar lembar saham atau 33,33% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Adapun harga yang ditawarkan sebesar Rp175 per saham, dengan demikian, dana segar yang akan dikantongi Bali United dari aksi IPO senilai Rp350 miliar.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djayadi, memberikan apresiasi yang luar biasa untuk klub yang ikut bergabung di BEI. Bali United berencana menggunakan dana hasil IPO sekitar 19,1 persen untuk belanja modal, lalu sekitar 20,4 persen untuk memperkuat struktur permodalan kepada entitas anak, dan 60,5 persen akan digunakan sebagai modal kerja perseroan.

“Bali United menjadi klub satu-satunya klub Liga 1 yang berdiri di Bali dengn cakupan luas, dari Nusa Tenggara hingga pulau Jawa. Bali United adalah perusahaan yg memiliki fasilitas yang luarr biasa. Bali United yang ada dibawah naungan Bali Bintang Sejahtera, merupakan klub pertama di Indonesia bahkan pertama di Asia Tenggara (ASEAN) yang sahamnya dipublis dipublik yakni bursa efek, ini satu langkah dan prestasi yang luar biasa,” ujar Inarno di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/6/2018).

Baca Juga: Pemulihan Fisik Pemain Bali United Jadi Fokus Teco

CEO Bali United, Yabes Tanuri, menyatakan melalui aksi IPO ini pihaknya menjadi klub sepakbola yang pertama go public di Asia Tenggara. Langkah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) memang dilakukan untuk semakin mendorong tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).

“Pertama kita bicara mengenai sebuah klub sepakbola, pemain berjuang dengan kringat dan darah di lapangan hijau, dan tentu kepadan fans yang selalu mendukung. Kita akan selalu mendukung sepakbola sehingga saat ini saatnya kita go public. Dengan ini kita sama-sama ada kesempatan, jadi bukan hanya sebagai suport tapi sebagai pemilik juga dengan ini jadi lebih berasa,” kata Yabes saat ditemui.

Yabes juga menegaskan hasil dari saham sendiri akan digunakan sebagai usaha lainnya. Dimana sebanyak 60-70 persen pendapatan perusahaannya masih disumbang dari bisnis sponsorship, kemudian bisnis merchandise berkontribusi sebanyak 15 persen.

Saat ini, perseroan yang memiliki homebase di Gianyar, Bali tersebut, memegang hak untuk mengelola Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali sampai tahun 2023, yang memiliki kapasitas penonton sekitar 25.000 orang. Perusahaan ini juga memiliki Bali United Merchandise Store yang memiliki satu megastore dan 19 toko kecil di Bali. Selan itu, Bali United memiliki Playland, yakni penyedia area bermain anak di stadion.

Tak hanya itu, ada juga Bali United Academy dengan siswa mulai dari usia enam hingga 19 tahun. Bali United memiliki saluran televisi Bali United TV, yakni saluran TVstreaming online untuk penggemar klub yang dapat diakses via YouTube dan Oona TV. Bali United juga memiliki Bali Boga Sejahtera yang mengelola Bali United Cafe.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta