Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

China: Sejumlah Muslim Uighur di Kamp Pendidikan Telah Dibebaskan

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

China: Sejumlah Muslim Uighur di Kamp Pendidikan Telah Dibebaskan

Pantau.com - Pemerintah China mengklaim sejumlah orang yang dikirim ke pusat pendidikan massal di wilayah Xinjiang, China, telah kembali ke masyarakat.

"Saat ini, kebanyakan orang telah menerima pelatihan dan sudah kembali ke masyarakat, kembali ke rumah," ucap Wakil Ketua Xinjiang Alken Tuniaz, dikutip The Guardian, Kamis (1/8/2019).

Namun, hal itu dibantah oleh juru bicara departemen negara bagian AS, dan mengatakan tak ada bukti yang mendukung pernyataan Tuniaz. AS juga mengatakan Beijing harus mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk mengakses wilayah tersebut tanpa hambatan.

Baca juga: China Klaim Sejumlah Negara Dukung Kamp Pendidikan di Wilayah Muslim Uighur

Sementara itu, Direktur Amnesty Internasional Asia Nicholas Bequelin mengatakan, klaim pejabat China tentang pembebasan di wilayah Xinjiang sebagai penipuan dan tidak dapat diverifikasi.

"Kami tidak menerima laporan tentang rilis berskala besar. Bahkan, keluarga dan teman dari warga yang ditahan telah memberitahu kami bahwa mereka masih belum dapat menghubungi mereka," tambahnya.

Tuniaz menolak untuk memberikan jumlah orang yang telah masuk dalam kamp pendidikan dalam beberapa tahun terakhir. Para ahli dan aktivis PBB mengatakan sedikitnya satu juta orang dari etnis Uighur, dan para anggota kelompok minoritas Muslim lainnya telah ditahan di kamp di provinsi barat tersebut.

"Masing-masing negara dan media memiliki motif tersembunyi, dengan fakta yang benar dan salah, atau fitnah kepada pemerintah pusat China," ucap Tuniaz. 

Baca juga: China Klaim Muslim Uighur di Xinjiang Dipaksa Masuk Islam

Beijing menggambarkan kamp tersebut sebagai pusat pelatihan kejuruan dengan tujuan untuk membantu membasmi ekstremisme keagamaan dan mengajarkan keterampilan kerja baru.

China hingga saat ini belum mengeluarkan angka pasti untuk orang-orang yang telah dikirim ke kamp pendidikan dan otoritas telah membatasi akses untuk penyelidikan independen.

Para peniliti telah membuat analisis melalui berbagai metode, seperti dokumen pemerintah dan citra satelit. Sementara itu, wartawan asing telah melaporkan sejumlah foto-foto seperti fasilitas penjara yang dikelilingi kawat dengan menara tinggi.

Penulis :
Noor Pratiwi