
Pantau.com - Pemerintah menilai dalam kurun waktu empat tahun, kondisi makroekonomi dikelola dengan baik dan penuh kehati-hatian. Hal tersebut diungkapkan Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang digelar di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).
"Pertumbuhan Ekonomi stabil di kisaran 5 persen dan terus meningkat di tengah ketidakpastian global. Tahun 2015 pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,02 persen dan semester I 2018 pertumbuhan ekonomi, tumbuh cukup baik 5,17 persen," ujar Moeldoko dalam paparannya.
Baca juga: 4 Tahun Jokowi-JK: Kebebasan Beragama Meningkat
Lebih lanjut pihaknya mencatat angka pengangguran RI menurun dari 5,94 tahun 2014 menjadi 5,13 di tahun 2018 dibarengi dengan terbukanya kesempatan kerja.
"Pemerintah menjanjikan dalam empat tahun lapangan kerja terserap 10 juta. Sampai saat ini, sudah terserap 8,7 juta. Kami berharap sampai akhir pemerintahan nanti akan dipastikan semua terlampaui," ungkapnya.
Lebih lanjut sektor fiskal dan moneter kata dia, dikelola dengan baik dan hati-hati. Kondisi keuangan negara dan moneter dinilai aman dan terkendali.
"Indikatornya defisit APBN terkontrol. APBN ekspansif, defisit terjaga di bawah 3 persen terhadap PDB. 2014 defisit 2,34 persen terhadap PDB. Agustus 2018 defisit APBN 1,01 persen terhadap PDB," katanya.
Baca juga: 4 Tahun Kerja Pemerintah, Darmin: Pertumbuhan Ekonomi Meningkat Tapi...
Selain itu kata dia, defisit transaksi berjalan dijaga di bawah 3 persen terhadap PDB. Defisit 2014 sebesar 3,1 persen terhadap PDB. Semester I 2018 sebesar 2,6 persen terhadap PDB.
"Cadangan devisa cukup untuk membiayai impor dan utang luar negeri selama 6,3 bulan atau dua kali lipat di atas standar internasional," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni