
Pantau.com - Seorang pria Adelaide telah dilarang untuk menggunakan internet setelah diduga membuat komentar yang mendukung serangan teroris Christchurch di media sosial.
Melansir ABC News, Selasa (19/3/2019), dugaan komentar online yang diunggah oleh Chad Vinzelberg mendorong polisi untuk menggerebek properti pria berusia 37 tahun yang tinggal di pinggiran Adelaide itu pada hari Jumat (15 Maret 2019).
Baca juga: Pasca Teror Selandia Baru, Masjid Indonesia di Australia Diserbu Warga
Mereka diduga menemukan sebuah pistol replika, yang terisi dengan sebutir peluru, dua pisau lipat, sebuah tongkat yang bisa diperpanjang di bawah tempat tidur Vinzelberg, dan sebuah tongkat kebesaran dari abad pertengahan dan panah di gudangnya.
Dalam sebuah wawancara dengan polisi, Vinzelberg mengatakan ia merasa dirinya telah memperoleh senjata itu secara legal. Vinzelberg didakwa dengan empat tuduhan memiliki senjata terlarang dan satu tuduhan memiliki peralatan dengan izin terbatas.
Seorang jaksa penuntut mengatakan kepada Pengadilan Magistrasi Elizabeth bahwa Vinzelberg benar-benar menimbulkan ancaman terhadap keselamatan masyarakat dan bahwa pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut sehubungan dengan perangkat lain yang terletak di kediamannya.
Baca juga: Menilik Fasilitas untuk Keluarga WNI Korban Penembakan Christchurch
Namun, pengacaranya mengatakan barang-barang itu hanya hiasan dan dipajang di tempat penyimpanan pribadinya. Vinzelberg tidak didakwa sehubungan dengan dugaan komentar daring tersebut.
Hakim Gary Gumpl mengatakan bahwa, mengingat peristiwa baru-baru ini, ia akan dilarang menggunakan internet atau media sosial. Vinzelberg dibebaskan dengan jaminan dan diperkirakan akan kembali ke pengadilan pada bulan Desember.
- Penulis :
- Noor Pratiwi