Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Dipanggil Satgas Anti Mafia Bola, LIB Tegaskan Posisinya

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Dipanggil Satgas Anti Mafia Bola, LIB Tegaskan Posisinya

Pantau.com - CEO PT Liga Indonesia Baru (LIB) Tigor Shalom Boboy, mengklarifikasi mengenai status pemanggilan yang dilakukan satuan tugas (satgas) anti mafia bola terhadap sejumlah petinggi perusahaan yang menjadi operator kompetisi Liga Indonesia tersebut.

Di mana, Tigor menjelaskan pemanggilan tersebut untuk memberikan keterangan mengenai posisi PT LIB selaku operator pertandingan.

Beberapa waktu lalu, Direktur Utama (Dirut) PT LIB Berlinton Siahaan dan CEO Risha Adi Wijaya dipanggil oleh satgas anti mafia bola. Namun, sejumlah media Tanah Air justru menyebutnya sebagai sebuah pemeriksaan.

Oleh karena itu, Tigor menegaskan pemanggilan Berlinton dan Risha hanya dimintai keterangan mengenai gelaran kompetisi sepakbola di Tanah Air. Meski dia mengakui, keterangan yang diberikan bisa menjadi bahan untuk dinaikkan ke proses penyidikan.

Baca Juga: Dipanggil Satgas, Dirut LIB: Untuk Sepakbola Indonesia Bersih dari Mafia

"Jadi kemarin Pak Berlinton dan Pak Risha dipanggil itu hanya dimintakan keterangan untuk proses penyidikan. Dalam kitab Undang-undang hukum acara pidana, ada proses penyelidikan dan ada proses penyidikan," kata Tigor di kantor LIB, Jumat (3/1/2019).

"Dalam proses penyelidikan yang dimintakan hanya keterangan, jadi sekali lagi kemarin itu bukan berita acara pemeriksaan tapi berita acara keterangan karena kami juga mendapatkan informasi dari teman2 media yang seakan2 kita sudah terlibat dalam proses penyidikan,

"Jadi ini yang perlu kita jelaskan, tolong jangan ada seakan2 berita kami diduga terlibat pengaturan skor karena diperiksa polisi sebagai calon tersangka atau apapun itu," lanjut Tigor.

Namun, Tigor mengatakan LIB akan kooperatif untuk membantu satgas anti mafia bola menuntaskan permasalahan pengaturan pertandingan. Dia pun menjelaskan siap memenuhi panggilan jika memang diperlukan.  "Ini masih proses penyelidikan, bukan naik ke proses penyidikan. Tapi kemungkinan kalau memang ini naik ke proses penyidikan, LIB sah-sah saja untuk dipanggil kembali statusnya sebagai terserah nanti penyidik yang menentukan," sambung Tigor.

Baca Juga: Kemenpora: Satgas Anti Mafia Bola Jangan Hanya 'Dipinggir'

Di sisi lain, Risha menyebutkan, pemanggilan dirinya oleh satgas anti mafia bola hanya sebatas memberikan keterangan posisi LIB selaku operator. Dimana, dia mengungkapkan peran serta tanggung jawab LIB dalam kompetisi Tanah Air.

"Kita sampaikan sebenarnya lebih banyak dari sekitar LIB secara koorporasi, terbentuknya LiB, anggaran dasarnya, pemegang sahamnya, RUPS-nya juga dibicarakan, direksinya dan segala macam, baru masuk ke ranah pengelolaan kompetisi dimana didalam ranah tersebut kita menjelaskan hak dan tanggung jawab LIB dan juga menjelaskan kewenangan-kewenangan kita sebatas mana didalam suatu pertandingan, siapa yang bertugas, perangkat pertandingan siapa yang menugaskan, siapa yang menilai dan banyak hal yang kita jelaskan dari sisi kompetisi," terang Risha.

Meski begitu, Risha mengaku senang bisa membantu satgas mafia anti bola dalam menyelesaikan permasalahan sepakbola Tanah Air. Pasalnya, dia mengatakan, dengan selesainya permasalahan pengaturan pertandingan, akan tercipta kompetisi yang sehat di Indonesia.

"Prinsipnya sebenarnya kami sangat setuju, kami sangat senang dengan adanya pemberian keterangan yang kami sampaikan kepada satgas karena itu bagian dari tujuan kita semua, dimana kita ingin kompetisi ini menjadi lebih baik, lebih kompetitif dan bernilai tinggi karena ini kaitannya dengan nilai dari kompetisi itu sendiri," pungkas Risha.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta