
Pantau.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyambut positif langkah Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) yang bekerja sama dengan pihak kepolisan untuk memberantas kasus dugaan match fixing.
Hanya saja, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan jangan sampai pihak kepolisian hanya menyisir di bagian pinggir saja.
Gatot menjelaskan, aparat kepolisian harus benar-benar memberantas dugaan match fixing yang tengah menyelimuti persepakbolaan Tanah Air. Termasuk menangkap orang-orang dibalik pengaturan skor tersebut.
"Kami (Kemenpora) sekali lagi ucapkan terima kasih kepada tim satgas match fixing yang sudah bergerak cepat dan sudah melakukan penangkapan pihak terduga yang terlibat langsung dan tidak langsung pada sejumlah pertandingan. Yang terpenting adalah tugas ini didukung semua pihak, kami mendukung PSSI dan beratensi positif. Ujungnya kalau ini terbuka semua, yang untung adalah PSSI dan semuanya," kata Gatot kepada wartawan, Kamis (3/1/2019).
Baca Juga: Kaleidoskop Olahraga 2018: dari Asian Games hingga Pengaturan Skor Sepakbola
"Poin yang ingin disampaikan, Satgas jangan di daerah pinggiran saja, tapi juga sampai decision maker. Kami di Kemenpora pernah menenggarai adanya mafia bola. Waktu itu tim 9 tidak punya tangan legalistik. Bahwa yang namanya mafia bola itu terbukti. Maka kami mendorong PSSI, jangan buru-buru lapor ke FIFA sebagai campur tangan pemerintah melalui aparat kepolisian. Di aturan FIFA, terkait larangan match manupulation ada," lanjut Gatot.
Gatot sendiri sejatinya pernah dipanggil oleh pihak keamanan untuk dimintai keterangan mengenai kasus pengaturan skor, 26 Desember 2018. Saat itu, ia diberikan 24 pertanyaan mengenai adanya dugaan pengaturan pertandingan di kompetisi Indonesia.
Gatot pun memastikan akan kooperatif untuk membantu menyelesaikan permasalahan klasik yang ada di persepakbolaan Tanah Air tersebut. Termasuk memenuhi panggilan kepolisian jika memang diperlukan.
Baca Juga: 5 Skandal Pengaturan Skor 'Terbaik' dalam Sejarah Sepakbola
"Terakhir dipanggil pada 26 Desember. Di kalimat penutup saat keluar ruang, saya laporkan ke penyidik, kami kalau dibutuhkan panggil saja. Kami Kemenpora akan kooperatif," sambung Gatot.
Sekadar informasi, pihak kepolisian saat ini sudah membentu satuan tugas (satgas) mafia bola yang berada langsung di bawah pengawasan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Satgas mafia bola ini pun langung bererak cepat dalam menangani kasus pengaturan skor tersebut.
Salah satunya ialah menangkap anggota Exco PSSI Johar Ling Eng sesaat setelah tiba di Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma, 27 Desember 2018. Johar ditetapkan sebagai tersangka kasus pengaturan skor pada salah satu pertandingan di Liga 3 2018.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta