Pantau.com - Eks Komandan Tim Mawar, Mayjen TNI (Purn) Chairawan menyebut jika nantinya memang terbukti adanya keterlibatan salah seorang mantan anggota tim mawar dalam kerusuhan 21-22 Mei, hal itu tidak bisa dikatakan sebagai keterlibatan kelompok.
"Tim mawar tidak ada, kalaupun ada personil mantan satu orang dua orang (keterlibatan), itu bukan tim namanya," ucap Chairawan di Mabes Polri, Rabu (12/6/2019).
Baca juga: Lapor ke Bareskrim, Eks Komandan Tim Mawar: Saya Diam Selama Ini
Namun, dengan pemilihan diksi dalam pemberitaan Majalah Tempo yang berjudul 'Tim Mawar dan Rusuh Sarinah', dinilai memberi kesan buruk.
Sebab, pada kenyataan Tim Mawar sendiri telah dibubarkan sejak tahun 1999. Sehingga, lanjut Chairawan, tak mungkin ada keterlibatan tim itu seperti yang diberitakan.
"Kita bicara bahasa ya, bahasa itu menimbulkan image macam-macam dugaan," kata Chairawan.
"Nah tim mawar kan udah bubar. Itu kan menyudutkan berarti. Tahun 99 udah bubar. Kalau pun ada, itu kan personil, anggota. Gak mungkin satu orang dibilang tim, atau dua disebut tim," sambungnya.
Untuk diketahui, rencana pelaporan yang akan dilakukan oleh Mantan Komandan Tim Mawar, Mayjen TNI (Purn) Chairawan lantaran Majalah Tempo edisi 10-16 Juni 2019 memuat nama mantan anggota Tim Mawar yang terlibat penculikan aktivis 1998, yakni Fauka Noor Farid.
Fauka Noot Farid diduga memiliki keterlibatan di balik aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan 22 Mei. Selain itu, Fauka sendiri merupakan mantan anak buah Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Baca juga: Kuasa Hukum Eks Komandan Tim Mawar Sebut Narasumber Tempo Tidak Jelas
Dugaan keterlibatan Fauka di balik kerusuhan 22 Mei itu diungkap dalam laporan Majalah Tempo edisi 10 Juni 2019 bertajuk 'Tim Mawar dan Rusuh Sarinah'.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
