Pantau.com - Masih banyak yang salah paham tentang trypophobia atau rasa takut terhadap lubang kecil yang berbentuk tak beraturan.
Melansir laman Cosmo Magazine, Rabu (15/8/2018) setidaknya ada banyak orang yang salah paham tentang gangguan yang membuat bergidik atau muntah itu.
1. Tidak biasa tapi umum
Menurut dua ilmuwan Universitas Essex, Geoffrey Cole dan Arnold dalam Jurnal Pathological Science 2013 menemukan hanya 15 persen dari 286 populasi orang yang kemungkinan alami trypophobia mengaku tidak nyaman atau jijik melihat biji bunga teratai, padahal itu adalah hal lumrah.
Sehingga keduanya menggaris bawahi, seorang trypophobia akan merasa aneh melihat bulatan kecil acak, padahal itu umum, seperti gelembung sabun atau bulatan pada spon.
Baca juga: Studi: Pramugari Berisiko Tinggi Terpapar Kanker
2. Trypophobia bukan sekedar melihat lubang kecil acak
Dalam 'Fear to Holes' karya Cole dan Wilkins menunjukkan trypophobia dikategorikan rasa takut dan jijik yang lebih luas, termasuk di antaranya bentuk kasar melingkar dan gundukan tanah.
Baca juga: Studi: Kebahagiaan Masa Tua dapat Diraih dengan Rajin Beribadah
3. Muncul demi hindari ancaman
Satu teori menarik Psikolog Am Trong Dinh Len Universitas Essex dan Tom Kupfe Universitas Kent, dalam jurnal 2017 yang masih jadi perdebatan menyebutkan trypophobia adalah upaya menghindari ancaman parasit dan penyakit menular.
Keduanya mencatat, penyakit menular paling mematikan dan mengahasilkan irisan pustula yang tidak teratur atau bentuk kasar kulit manusia.
- Penulis :
- Rifeni
